Jakarta, Aktual.com — Harga minyak global naik tipis di perdagangan Asia pada Rabu (6/1), menjelang rilis laporan persediaan Amerika Serikat, dengan para investor juga mengawasi memburuknya pertikaian diplomatik antara Iran dan Arab Saudi.

Departemen Energi AS pada Rabu akan merilis laporan mingguan persediaan minyak mentah komersial, dengan para analis yang disurvei oleh Bloomberg News memperkirakan peningkatan 500.000 barel.

Pada sekitar pukul 06.05 GMT, patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Februari naik delapan sen menjadi 36,05 dolar AS per barel dan Brent diperdagangkan tiga sen lebih tinggi pada 36,45 dolar AS per barel. Kedua kontrak ditutup lebih rendah pada Selasa.

Meskipun harga naik tipis pada Rabu, suasana pasar masih “bearish”, kata Daniel Ang, analis Phillip Futures di Singapura.

Kian memburuknya pertikaian diplomatik antara produsen utama Iran dan Arab Saudi tetap merupakan faktor yang mempengaruhi harga “tetapi pasar sedang kelebihan pasokan dan para pedagang mencari peluang untuk menjual”, katanya kepada AFP.

Kuwait pada Selasa memanggil duta besarnya untuk Teheran dan Bahrain memutus hubungan udara karena meningkatnya krisis diplomatik atas eksekusi mati Ulama Syiah terkemuka oleh Arab Saudit, memicu kekhawatiran internasional tentang ketidakstabilan kawasan.

Dalam sebuah komentar yang terpisah, Ang mengatakan permintaan global yang tidak sejalan dengan kelebihan pasokan yang sedang berlangsung akan terus menjadi pengaruh utama pada harga dalam jangka panjang.

“Dilihat dari bagaimana (situasi) pasokan dan permintaan minyak tidak diharapkan membaik setidaknya pada semester pertama 2016, itu akan menunjukkan bahwa harga minyak akan terus menjadi ‘bearish’,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan