Jakarta, Aktual.com — Pada Rabu (6/11) waktu Korea, negara Korea Utara mengklaim sukses membuat sekaligus menguji miniatur bom hidrogen. Para ahli militer dunia sangat terkejut dan prihatin, lantaran bila benar rezim Kim Jong-un sukses membuat “Bom Iblis” tersebut, maka dunia akan segera ‘kiamat’.
Bom yang mampu melenyapkan jutaan umat manusia tersebut sangat kuat dan dahsyat dari pendahulunya bom atom. Bom hidrogen merupakan bom yang mempunyai tenaga dari reaksi fusi inti–inti atom hidrogen berat yang disebut “deutron”.
Bom hidrogen diciptakan tak lepas dari pengembangan senjata nuklir. Senjata nuklir yang paling mematikan di seluruh dunia mempunyai dua tipe dasar. Tipe pertama menghasilkan energi yang ledakannya hanya dari proses reaksi fisi.
Sementara itu, senjata nuklir tipe pertama inilah yang dinamakan bom atom (atau atomic bomb atau juga dikenal sebagai A-bombs). Energi bom atom ini hanya diproduksi dari inti atom.
Bom ini mampu meledakkan ratusan kali lebih dahsyat dari bom atom karena didahului oleh reaksi fisi atau pembelahan yang merangsang terjadinya reaksi fusi-penggabungan berbagai atom hidrogen. Bom itu pertama kali dibuat oleh Amerika Serikat pada tahun 1958 silam.
Sederhananya, fisi energi dari inti atom akan terkoyak. Sedangkan, bom hidrogen melepaskan begitu banyak, lebih banyak energi dengan perpaduan dua atom bersamaan.
Sementara itu, sebuah bom atom hanya berupa fisi saja. Dan, bom hidrogen menggunakan kedua proses tersebut – sehingga jauh lebih mematikan.
15 kiloton bom atom yang dijatuhkan Amerika Serikat di Hiroshima, Jepang, dalam Perang Dunia II mampu menewaskan sekitar 140 ribu orang dan menyebabkan penderitaan yang mengerikan serta kehancuran kota. Dan, tiga hari kemudian saat AS menjatuhkan 27 kiloton bom atom di Nagasaki, mampu menewaskan sekitar 70 ribu orang.
Dan, para ahli memperkirakan bahwa bom hidrogen Korut bisa 80 kali lipat ‘membunuh’ dari bom atom. Canggihnya, bom hidrogen bisa dikemas dalam ukuran kecil, seperti disematkan di kepala misil balistik.
Fokus utama dalam seluruh desain senjata nuklir yaitu untuk memastikan sebanyak mungkin bahan bakar fisi terkonsumsi sebelum senjata tersebut hancur. Jumlah energi yang dilepaskan oleh pembelahan bom dapat berkisar dari sekitar satu ton TNT hingga sekitar 500 ribu ton (500 kilo ton) dari TNT.
Bom hidrogen, sejauh ini adalah senjata paling merusak yang pernah diciptakan umat manusia. Dalam pengeboman di Nagasaki dan Hiroshima, Presiden AS kala itu Harry S. Truman menyatakan, bahwa bom atom yang dijatuhkan di dua kota di Jepang itu memiliki kekuatan yang sama dengan cara kerja Matahari. Namun, klaim Truman ternyata tidak benar. Bom yang memiliki cara kerja Matahari sebenarnya yaitu, bom hidrogen bukan bom atom.
Selain Korut, Negeri Paman sam dan Rusia dipastikan mengandalkan bom hidrogen sebagai tulang punggung militer negaranya. Prinsip dari bom hidrogen pertama kali diuji coba oleh militer AS pada 9 Mei 1951. Sedangkan uji coba resmi bom hidrogen yang sebenarnya dilakukan AS pada 1 November 1952 yang diledakkan di Atol Enewetak, Pasifik. Bom hidrogen pertama itu dinamakan “Ivv Mike” yang mengambil nama operasi AS yang saat itu bernama “Ivv Operation”.
Sedangkan, tipe senjata nuklir kedua yakni bom hidrogen (H-bomb). Bom ini mempunyai prinsip pembuatan dengan memproduksi sebagian besar energi melalui reaksi fusi nuklir. Bom hidrogen juga kerap dinamakan sebagai senjata termonuklir. Alasannya, tipe bom nuklir ini didasarkan pada proses fusi nuklir yang menggabungkan berbagai isotop hidrogen (deuterium dan tritium).
Ujicoba miniatur bom hidrogen Korut ini bahkan mampu menghasilkan gempa berkekuatan 5,1 skala ritcher, demikian laporan BMKG Amerika Serikat (USGS).
“Ini adalah uji coba bom hidrogen pertama Korea Utara. Uji coba ini sukses dilakukan pukul 10 tepat waktu Korea pada 6 Januari 2016, berdasarkan arahan dari Partai Pekerja,” kata pembawa berita wanita Korut, di TV Nasional KCNA.
”Tes yang dilakukan dengan teknologi kearifan lokal dan upaya DPRK sudah membuktikan bahwa tes spesifikasi teknologi bom hdrogen yang baru dikembangkan sudah berjalan sukses. Kekuatan miniatur bom hidrogen telah diverifikasi,” demikian pernyataan resmi pemerintah Korut yang disiarkan stasiun televisi negara tersebut.
”Hal ini menegaskan bahwa tes H-bomb (bom hidrogen) dilakukan dengan cara yang aman dan sempurna dan tidak berdampak buruk pada lingkungan ekologi,” lanjut pernyataan tersebut. (Sumber: Huffington Post, KCNA, Washington Post)
Artikel ini ditulis oleh: