Direktur Utama PT BNI (Persero) Tbk Achmad Baiquni (kanan) didampingi Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Samsul Hidayat melihat pergerakan saham BBNI sesaat setelah pembukaan perdagangan di BEI, Jakarta, Rabu (25/11/2015).Selama 19 tahun BNI telah mampu mencatatkan pertumbuhan aset 13 kali lipat, yaitu dari Rp34,88 triliun saat IPO menjadi lebih dari Rp450 triliun per September 2015. AKTUAL/EKO S HILMAN

Jakarta, Aktual.com — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Kamis (7/1) diperkirakan akan berada pada rentang support 4545-4585 dan resisten 4623-4670.

Bullish morning star after inverted hammer candle mencoba mendekati area upper Bollinger Band (UBB ). MACD mencoba bertahan dari penurunannya dengan histogram positif yang mendatar. RSI, Stochastic, dan William’s mencoba bertahan naik meski terbatas.

“Laju IHSG diperkirakan akan berada di atas area target support 4525-4547 dan mampu berada di area target resisten 4580-4593,” ujar analis pasar modal NHKSI, Reza Priyambada di Jakarta, Kamis (7/1).

Menurutnya, kenaikan yang terjadi memberikan peluang untuk dapat melanjutkan penguatannya. Namun, juga diikuti oleh mulai meningkatnya aksi jual di beberapa saham.

“Mulai adanya sentimen negatif yang dapat diperkirakan membuat laju IHSG akan terhambat potensi kenaikannya. Meski kemungkinan belum akan menutupi utang gap 4409-4429 namun, tetap cermati sentimen yang ada pada laju IHSG,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka