Jakarta, Aktual.com — Rasio elektrifikasi Indonesia lebih rendah daripada negara-negara di Asean lainnya. Tingkat pemenuhan listrik Indonesia baru mencapai 84 persen dengan kapasitas terpasang hanya sebesar 47.097, sedangkan Singapura, Brunai, Thailand, malaysia dan Vietnam yang sudah berada di atas 95 persen.
Dalam hal ini Perusahaan Listrik Negara (PLN) menyadari bahwa pembangunan ekonomi nasional berjalan beriringan dengan kemampuan negara menyediakan Listrik nasional.
“Tentang ketenagalistrikan, belum sesuai harapan, rasionya baru mencapai 84 persen,” kata Manager Senior Public Relation PLN, Agung Murdifi dalam siaran pers di Jakarta, Kamis (7/1).
Sedangkan PLN telah menghitung kebutuhan listrik nasional dalam 5 tahun harus tumbuh rata-rata 8,8 persen per tahun.
Dalam upaya pemenuhan kebutuhan tersebut, PLN tengah mencanangkan program pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan sebesar 35 ribu Mega Watt (MW) diluar 7.400 MW yang saat ini sedang dalam tahapan kontruksi.
Sedangkan pembangunan transmisi akan dibangun sepanjang 46 ribu kilo meter sirkuit (kms) dan Gardu Induk sebanyak 1.325 unit atau equivalen 108.789 MVA Mega Volt Amper (MVA).
Diketahui bahwa total biaya investasi untuk membangun transmisi, pembangkit dan gardu induk akan menelan anggaran USD72.942 juta atau sekitar Rp1.021 triliun.
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta
Eka