Menteri BUMN Rini Soemarno memberi salam kepada wartawan seusai memberikan keterangan terkait masalah Pertamina dengan PLN di Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (7/1). Rini menilai perselisihan antara Pertamina dengan PLN terkait harga pembelian uap panas bumi untuk tiga unit Pembangkit Listrik Panas Bumi Kamojang, Jawa Barat hanya salah paham dan akan dicarikan solusi terbaik untuk kedua pihak. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/aww/16.

Jakarta, Aktual.com — Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno turut menyaksikan langsung  penandatanganan kesepakatan bersama antara PT Antam, PT Bukit Asam, PT Timah, PT Inalum tentang sinergi dan penyatuan kekuatan perusahaan BUMN dalam sektor pertambangan.

Acara MOU sinergi dan penyatuan ini dilaksanakan pada Jumat, (8/1) di kantor Kementerian BUMN.

Rini Soemarno mengungkapkan, sebagai menteri yang menangani BUMN, dirinya sangat bangga dengan inisiasi para BUMN di sektor Pertambangan yang menandatangani beberapa kesepakatan.

“Yang paling penting dalam kesepakatan ini adalah mengeluarkan kebijakan konsolidasi, menyamakan persepsi pemikiran dalam mendukung semakin kuatnya BUMN pertambangan kita,” ungkap Rini dalam sambutannya, Jumat (8/1) di kantor BUMN.

Rini mengungkapkan, dengan dilakukannya penyatuan dan kesamaan persepsi BUMN pertambangan, diharapkan ke depan BUMN pertambangan menjadi satu perusahaan pertambangan yang mendunia.

Sementara itu, Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media, Fajar Harry  Sampurno mengungkapkan, dalam pertemuan ini  dilakukan  penandatanganan nota kesepahaman antara PT Antam dan PT Bukit Asam  tentang Pasokan Tenaga Listrik Ke Pabrik Peleburan Ferronikel di Halmahera Timur.

“Selain itu ke empat BUMN tersebut, PT Antam, PT Bukit Asam, PT Timah dan PT Inalum akan melakukan konsolidasi BUMN dalam mendukung penguatan BUMN di sektor pertambangan,” katanya.

Sebelumnya Pansus Pelindo II menyoroti Menteri BUMN Rini Soemarno dan Mantan Direktur Utama Pelindo II RJ Lino. Dalam rekomendasinya, Pansus meminta Presiden Jokowi memberhentikan dua nama yang menjadi sorotan tersebut.

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan