Jakarta, Aktual.com — Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) hasil mukhtamar Surabaya, Muhammad Romahurmuziy lebih memilih mengurus partai, daripada jadi Menteri Agama.

Ya, jika partai berlambang ka’bah itu dapat jatah dari hasil reshuffle, Djan Faridz selaku pucuk pimpinan PPP yang dimenangkan MA mengusulkan agar Romi ditunjuk sebagai Menteri Agama.

“Kalau itu sebaiknya kita urus PPP dulu deh, daripada urus reshuffle. PPP nggak ada urusannya, nggak merasa terkait dengan urusan reshuffle karena ini hak prerogatif Presiden,” kata Romi, di Kementerian Hukum dan HAM, Jakarta, Jumat (8/1).

Saat ini, sambung Romi, dirinya hanya ingin mengharmoniskan kembali hubungan di internal partainya. “Lebih baik kita urus partai ini supaya rekonsiliasi untuk selesaikan sengkarut yang belakangan ini,” jelasnya.

Ketum PPP versi Jakarta, Djan Faridz memang sempat mengomentari isu reshuffle yang beredar. Kalau PPP kecipratan untung dari reshuffle itu, dia mengatakan akan mencalonkan Romi sebagai Menag, menggantikan Lukman Hakim.

“Kalau PPP ditawarin menteri, saya pasti terima. Saya pasti terima. Saya pasti ajukan Romy jadi menteri agama karena Romy agamanya bagus,” kata Faridz, saat ditemui di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (4/1).

Diketahui, Menkum HAM, Yasonna Laoly telah resmi mencabut Surat Keputusan (SK) kepengurusan PPP di bawah pimpinan Romi Romahurmuziy. Pencabutan itu dilakukan sebagaimana putusan Mahkamah Agung (MA) atas kasasi yang diajukan kubu Djan Faridz.

Dengan adanya pencabutan itu, secara otomatis PPP mengalami kekosongan kekuasaan. Namun, ‘empty power’ PPP akan berakhir jika Menkum HAM mengesahkan kepengurusan hasil mukhtamar Jakarta.‎

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby