Jakarta, Aktual.com — Kasus gizi buruk di Kabupaten Konawe Selatan Sulawesi Tenggara tidak sebanyak yang dilaporkan aktivis LMS kepada DPRD Sultra, yakni hanya sebanyak 21 kasus.
“Berdasarkan laporan dari aktivis LSM dari Konawe Selatan, penderita gizi buruk di kabupaten itu mencapai 6.000 kasus,” kata Wakil Ketua DPRD Sultra, Nusalam Lada di Kendari, Sabtu (9/1).
Namun ujarnya, setelah tim anggota Komisi IV DPRD Sultra mengecek kebenaran informasi tersebut di Dinas Kesehatan Konawe Selatan, kasus gizi buruk di kabupaten itu selama tahun 2015, hanya 21 kasus.
“Sesuai informasi dari Dinas Kesehatan Konawe Selatan, penderita gizi buruk tersebut ditemukan petugas medis di 10 Puskemas dari total Puskesmas di Konawe Selatan sebanyak 23,” katanya.
Saat ini kata dia, penderita gizi buruk di Konawe Seatan tersebut sedang dalam penanganan petugas medis, baik di Puskemas maupun Rumah Sakit Umum Daerah Konawe Selatan.
Menurut dia, berdasarkan laporan dari Dinas Kesehatan Konawe Selatan, jumlah penderita cizi buruk di kabupaten itu meningkat enam kasus bila dibandingkan dengan kasus gizi buruk tahun 2014.
“kasus gizi buruk di Kanawe Selatan di tahun 2014, hanya tercatat sebanyak 15 kasus,” katanya.
Ia berharap pihak Kabupaten Konawe Selatan dapat mengatasi kasus gizi buruk tersebut, sehingga anak-anak balita di kabupaten itu bisa tumbuh sehat dan hidup normal.
“Informasi dari pihak Dinas Kesehatan Konawe Selatan, anak-anak balita itu menderita gizi buruk karena orangtua anak yang malas memeriksakan kesehatan anak di Puskemas,” katanya.
Sebagai wakil rakyat, politisi asal PDIP itu mengimbau masyarakat agar memperhatikan kesehatan anak-anaknya dengan cara memeriksakan kesehatan anak di Puskemas secara rutin.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka