Presiden Joko Widodo mengungkapkan kemarahan ketika ditanya sejumlah wartawan terkait kasus dugaan pencatutan namanya dan Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam permintaan saham Freeport, di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (7/12). Presiden Joko Widodo menegaskan tidak boleh ada pihak mana pun yang bisa mempermainkan kewibawaan lembaga negara karena hal ini menyangkut soal kepatutan, kepantasan dan moralitas. ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf/ama/15.

Jakarta, Aktual.com — Presiden Joko Widodo dinilai tidak memerlukan Juru Bicara. Menteri Sekretaris Kabinet, Pramono Anung dirasa bisa mewakili Jokowi dalam memaparkan kebijakan-kebijakan ataupun menanggapi isu yang berkembang.

Demikian disampaikan Ketua Bapilu Dewan Pimpinan Pusat Partai Amanat Nasional (PAN), Viva Yoga Mauladi, saat diminta berkomentar mengenai isu penunjukkan Jubir Kepresidenan.

“Saya usul jangan banyak lagi, ada lagi satuan-satuan khusus. Kalau Jubir Preisden bisa dirangkap dengan Menseskab,” kata Viva, di Cikini, Jakarta, Sabtu (9/1).

Menurut Viva, akan ada tumpang tindih kewenangan jika Presiden tetap menunjuk Jubir. Dia berpendapat, Menseskab bisa dimanfaatkan untuk melakukan hal itu, sebagaimana yang sekarang dilakukan.

“Karena Menteri adalah pembantu Presiden, dia bisa jadi Jubir Presiden. Tapi secara komprehensif, bisa disederhanakan, Menseskab diposisikan sebagai Jubir Presiden,” jelas dia.

Diketahui, isu beredar jika Jokowi siap menunjuk satu orang untuk menja Jubir. Satu nama yang mencuat adalah eks Pelaksana Tuga (Plt) pimpinan Komis Pemberantasan Korupsi, Johan Budi SP. Johan pun sudah menyatakan kesediaannya bila dipercaya menjadi Jubir.‎

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby