Jakarta, Aktual.com – Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri mengaku menyesal saat masih jadi Presiden RI ke-5, memutuskan Pilpres digelar secara langsung.
Sebab, kata Mega, Pilpres Secara Langsung, justru jadi ajang bagi tiap calon untuk memperjuangkan visi dan misinya masing-masing. Dan bukan demokrasi untuk rakyat.
Mega berpendapat, harusnya Indonesia punya perencanaan pembangunan jangka panjang berkelanjutan yang tidak berubah-ubah tiap ganti pemerintahan. Dia menyebutnya dengan istilah ‘perencanaan semesta’.
Dijelaskan Mega, perencanaan semesta adalah perencanaan pembangunan yang tidak hanya diletakkan untuk lima tahunan masa jabatan eksekutif daerah maupun pusat.
“Pembangunan Semesta membutuhkan perencanaan semesta, guna melihat Indonesia secara utuh; memotret Indonesia dalam satu ke-Indonesia-an yang tak bercerai berai,” kata dia, saat berpidato di Rakernas I PDI-P yang digelar di Kemayoran, Jakarta, Minggu (10/1).
Pola pembangunan nasional itu, ujar Mega, mencakup segala bidang kehidupan negara dan masyarakat. Mulai dari pembangunan serentak bidang ekonomi, politik, sosial, pendidikan dan kebudayaan, hingga bidang spiritual. Kesemuanya itu, menurut Mega, harus ada dalam satu integrasi dan sinergitas. “Antar pulau, antar daerah, untuk menjadi Indonesia Raya,” ujar dia.
Diketahui, apa yang disampaikan Mega sesuai dengan tema Rakernas PDI-P kali ini, ‘Mewujudkan Trisaksi dengan Pembangunan Nasional Semesta Berencana”
Artikel ini ditulis oleh: