Suriah, Aktual.com – Dilaporkan sedikitnya 43 orang tewas dan 150 orang luka-luka akibat serangan udara Rusia di Kota Maarat Al Numaan, yang terletak 290 kilometer dari Ibu Kota Suriah.

Informasi itu disampaikan sumber dari relawan Suriah Civil Defence.

“Relawan kami masih di daerah yang ditargetkan oleh serangan udara. Mereka masih mencoba untuk membantu korban yang terluka atas serangan itu,” ucap koordinator Pertahanan Sipil Idlib Suriah seperti dikutip dari Aljazeera.com, Minggu (10/1).

Kata dia, banyak orang yang terluka berada dalam kondisi yang sangat serius. Sehingga dia memperkirakan jumlah korban tewas akan bertambah.

Dalam serangan lain di provinsi Idlib Suriah, pertahanan sipil mengatakan sedikitnya tiga orang tewas dan empat lainnya luka-luka dalam serangan udara yang menargetkan sekolah dan pemadam kebakaran di Ariha.

Pertahanan Sipil Suriah atau yang dikenal dengan helm putih adalah sekelompok relawan penyelamat yang dibentuk pada tahun 2013 dan kini jumlahnya lebih dari 2.700 relawan.

Observatorium Suriah yang berbasis di inggris untuk Hak Asasi Manusia menyebutkan korban tewas mencapai 39 jiwa, serangan udara itu menargetkan pengadilan dan penjara di Maarat al-Numaan.

Anas Maarawi, seorang aktivis media dalam Idlib, mengatakan bahwa serangan yang menargetkan pengadilan dan penjara dikendalikan oleh al-Nusra di depan Maarat al-Numaan.

“Lantai pertama pengadilan yang menjadi target selain penjara. Kami mendapatkan laporan bahwa sedikitnya 53 jiwa tewas dalam serangan udara tersebut,” kata Maarawi.

Sementara itu dalam perkembangan lain. Mentri luar negeri Suriah Walid al-Muallem megatakan utusan khusus PBB untuk Suriah, Staffan de Mistura mengatakan bahwa rezim Suriah siap untuk menghadiri pembicaraan di Jenewa pada tanggal 25 Januari

SANA, kantor berita negara Suriah, mengatakan bahwa Muallem menekankan perlunya memiliki daftar kelompok oposisi yang akan menghadiri pembicaraan.

Muallem mengatakan bahwa upaya untuk solusi politik, resolusi relevan Dewan Keamanan PBB terkait dengan kredibilitas upaya memerangi terorisme, termasuk memaksa negara-negara yang mendukung terorisme untuk menghentikan dukungan itu, SANA melaporkan di situsnya.

Konflik di Suriah yang telah menewaskan lebih dari 250.000 orang, menurut PBB akan menandai tahun kelima pada bulan Maret.

Observatorium Suriah mengatakan pekan lalu bahwa lebih dari 55.00 orang, termasuk hampir 30.000 warga sipil, telah tewas di Suriah selama tahun 2015. (Laporan: Refly Mulyadi)

Artikel ini ditulis oleh: