Wakil Ketua DPR Fadli Zon (kiri) tiba di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk bertemu dengan pimpinan KPK membahas draft RUU nomor 30 tahun 2002 tentang KPK, Jakarta, Senin (12/10/2015). Fadli Zon yang juga President Global Organization of Parliamentarians Against Corruption (GOPAC) juga menyerahkan kepada KPK hasil Konferensi ke-6 GOPAC di Yogyakarta, 6-8 Oktober 2015, terkait pemberantasan korupsi.

Jakarta, Aktual.com — Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Fadli Zon mengatakan bahwa wacana bergabungnya PKS dan Golkar ke koalisi partai pendukung pemerintah merupakan dinamika politik.

“Dalam perjalanan politik kan pasti ada dinamika, tetapi nanti kita lihat perjalananya seperti apa,” kata Fadli, di Komplek Parlemen, Senayan, Selasa (12/1).

Menurut Fadli, Sejak awal dibentuk, KMP sepakat mengawal progam pemerintahan yang pro terhadap kesejahteraan dan kepentingan rakyat.

“Kalau program pemerintah untuk rakyat kita dukung, kalau tidak kita koreksi sejak awal. Oposisi itu tidak berubah dan komitmen melakukan penataan terhadap lembaga ke tatanegaraan kita, pancasila UUD 1945 jadi nilai yang normatif yang ada di KMP,”

“Sekarang dengan dinamika politik kedepan kita akan lihat sejauh mana, karena memang ada setidaknya dua partai politik yang bermasaalah yang tentu saja mereka tentu harus memproritaskan masalah internal dari partai politik itu, menyangkut masalah legitimasi pengakuan dari kekuasaan saya kira harus melihat lagi kedepan,” tandas wakil ketua DPR RI itu.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang