Jakarta, Aktual.com — Peristiwa pemukulan yang dialami Thorik 12 tahun, tengah didalami aparat kepolisian. Kasus ini tetap ditangani Polri meski yang memukuli adalah anggota Korps marinir Tentara Nasional Indonesia.

Kadiv Humas Polri Anton Charliyan mengatakan, pihak Polri menangani kasus ini lantaran korbannya melapor ke Polsek Pasar Minggu.

“Kami periksa pelapornya dulu, kalau pelaku kami pasti koordinasi dengan Denpom,” kata Anton di Lapangan Bhayangkara Mabes Polri, Jakarta, Rabu (13/1).

Dia menambahkan, pihaknya juga akan mencari tahu motif kelima oknum TNI yang memukuli bocah kelas VI sekolah dasar itu hingga babak belur. “Apakah (korban) memang mencuri, nakal atau kejahatan,” ujar jenderal bintang dua ini.

Meski begitu, Anton memastikan bakal mengusut tuntas kasus ini dan bakal melibatkan Denpom TNI guna menindak anggota TNI yang memukuli korban.

Sebelumnya diketahui, kejadian ini berlangsung pada Minggu (10/1) sore lalu sekitar pukul 15.00 WIB. Korban yang saat itu bermain layangan bersama temannya dituduh mencuri burung oleh seorang anggota marinir.

Meski tidak mengetahui maksud anggota marinir ini, tiba-tiba Thorik dibawa ke dekat kediaman marinir dan dipukuli secara membabi buta.

“Saya coba selamatkan anak saya, tapi saya juga kena pukul,” ujar ayah korban Purwanto saat dihubungi, Rabu (13/1).

Akibatnya, korban harus mendapat perawatan di Rumah Sakit Peri Kasih Pondok Labu, ruang Teratai lantai satu. Tubuh korban mengalami lebam, mata bengkak, bibir membiru, ini didapatnya usai dipukuli oleh lima oknum anggota marinir yang kesal terhadap korban karena diduga mencuri burung peliharaan.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu