Jakarta, Aktual.com — Presiden PKS Sohibul Iman menyampaikan 14 hasil Rapat Koordinasi Nasional 2016, yang salah satunya penegasan komitmen partai dalam mengokohkan peran Koalisi Merah Putih (KMP) di lembaga eksekutif maupun legislatif.
“Mengokohkan peran KMP untuk menghadirkan lembaga legislatif di pusat dan daerah yang bersih serta produktif sebagai penyambung suara rakyat,” kata Sohibul, dalam konferensi pers di Depok, Rabu (13/1).
PKS tetap berkomitmen berada di dalam KMP untuk menjalankan proses ‘check and balances’ bagi berjalannya pemerintahan.
Menurut dia, dalam mekanisme check and balances itu tidak hanya terkait kuantitas, namun kualitas yang dilakukan dalam mengawasi jalannya pemerintahan.
“Idealnya dalam check and balances seimbang dari sisi kuantitas namun kami yakin itu dilakukan secara kualitas dalam pengawasan,” ujarnya.
Sohibul mengatakan, secara nominal jumlah KMP bisa saja berkurang namun secara kualitas tetap baik sehingga bisa menjadi ‘vitamin’.
Dia tidak mempermasalahkan beberapa partai yang sebelumnya berada di KMP lalu berbalik arah menjadi pendukung pemerintah namun yang penting KMP memiliki arah transformasi struktural.
“Transformasi struktural itu diimplementasiman dalam pengajuan UU. Itu positif dan kami yakin partai di luar KMP mendukung,” katanya.
Selain itu, Sohibul menjelaskan 13 hasil Rakornas PKS 2016, yaitu:
1. Mengokohkan peran kaderisasi bagi pengokohan karakter Bersih, peduli dan profesional.
2. Mewujudkan Tata Kelola Partai yang Transparan, Akuntabel dan Partisipatif khususnya dalam pengelolaan keuangan, organisasi dan administrasi.
3. Menata dan mengokohkan peran pejabat publik partai sebagai pelayan, pemberdaya dan pembela umat dan rakyat bagi terwujudnya reputasi partai dakwah yang Bersih, Peduli dan Profesional.
4. Mengokohkan Peran Kepanduan dan Barisan Tanggap Bencana PKS untuk siap dan selalu waspada dalam melayani rakyat saat bencana dan keadaan darurat wilayah/daerah; 5. Menggulirkan program Pilot Project 1000 pengusaha Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang mengokohkan ekonomi umat.
6. Memperkuat dan mengadvokasi peran pekerja, petani dan nelayan sebagai modal ekonomi, sosial dan politik bangsa 7. Mengokohkan peran sosial partai melalui Pusat Khidmat PKS, Rumah Aspirasi hingga Rumah Keluarga Indonesia yang melayani dan mengadvokasi rakyat.
8. Mengokohkan peran partai sebagai jembatan ukhuwah umat bagi terwujudnya lslam moderat dan modern yang mengokohkan kontribusi lslam sebagai rahmatan lil alamin.
9. Mendorong pelaku seni budaya untuk menghadirkan produk seni dan budaya yang menginspirasi, mencerdaskan dan membangun mental tangguh bangsa.
10. Menggulirkan Nilal Nilai Ketahanan Keluarga atau “Family mainstreaming” baik secara struktural (perundang-undangan) maupun kultural (bersama seluruh elemen masyarakat) mengantisipasi perkembangan yang kian mengkhawatirkan.
11. Memperjuangkan paket Undang-Undang yang mengokohkan Transformasi Struktural Perekomomian Indonesia yang memastikan pertumbuhan ekomomi berkualitas dan menurunkan rasio gini.
12. Mengusulkan Paket Undang-Undang yang menghadirkan demokrasi substansial yang mudah, murah dan menjamin mandat rakyat terlaksana: proporsional tertutup, pembatasan dana kampanye, kampanye yang terbatas dan mengedepankan edukasi politik publik dengan menekan praktek politik uang.
13. Mengadvokasi desa agar berdaya, mandiri dan kuat secara sosial serta memiliki kekuatan religius melalui peran Para Pemuda dan Perempuan Pelopor Desa.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara