Pengerjaan gedung 16 lantai yang akan digunakan untuk kantor lembaga anti rasuah itu telah memasuki tahap akhir. Gedung tersebut mulai dibangun sejak Desember 2013 dengan nilai kontrak Rp195 miliar direncanakan memiliki 70 ruang pemeriksaan dan gedung penjara yang mampu menampung 50 orang, 40 pria dan sepuluh wanita.

Jakarta, Aktual.com – Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi diduga terkait proyek pengembangan jalan di Papua Timur.

Tangkap tangani itu berhasil menyeret anggota DPR dari PDIP berinisial DW. Saat ini, DW beserta pihak swasta tengah menjalani pemeriksaa intensif intensif gedung KPK.

Namun saat ini, pihak lembag antirasuah belum mau memberikan keterangan resmi. “Belum (bisa dikonfirmasi),” ujar Pelaksana Harian Kepala Biro Humas KPK, Yuyuk Andriati, kepada Aktual.com.

Sumber di KPK menyebutkan, bahwa suap yang diterima oleh anggota DPR untuk mengijon proyek yang dimaksud.

“Yang ditangkap dari Senayan. Partai merah, partainya penguasa,” kata sumber di KPK.‎

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Nebby