Jakarta, Aktual.com — Wartawan mengatakan, tidak ada yang khusus ketika “anjing mengigit manusia”, di sisi lain jika seorang pria mengigit anjing itu baru sebuah berita. Dengan kata lain peristiwa luar biasa pasti menjadi berita utama.
Seperti berita makanan yang kita konsumsi setiap harinya. Namun, tidak tahu apa yang ada dibalik makanan itu. Berita harus selalu berurusan dengan yang baru, entah itu perkembangan politik atau kasus kekerasan yang ekstrim.
Jika kita lihat kekerasan pada tingkat global, serangan dan perampokan yang tidak biasa itu bisa menjadi berita utama. Jarak juga sesuatu yang penting jika sesuatu terjadi di negara yang jauh, Anda pasti hanya mendengar sebuah cerita yang memiliki beberapa konflik di dalamnya. Seperti seorang politisi yang terkenal dan tinggal di desa yang dibunuh oleh anaknya yang seorang pengacara muda terhormat.
Tentu saja semua orang ingin tahu berita ini mengapa seorang pria muda dengan potensi dan masa depan yang cerah harus berakhir dalam kasus pembunuhan. Selain itu kita harus mengindentifikasi keluarga korban “Apa yang terjadi dan apakah mereka merasa malu ?.”
Pada akhirnya, kita ingin berita ini menjadi meyakinkan “Coba Anda lihat beberapa politisi sukses memiliki beberapa masalah” mungkin itu akan terlihat sepele. Akan tetapi jika Anda bisa mendapatkan sesuatu yang menarik maka kasus pembunuhan ini menjadi berita utama di seluruh planet ini.
Pentingnya sebuah fakta
Untuk hal ini memang aneh, kami memiliki cerita yang bagus akan tetapi kita tidak memiliki informasi yang banyak tentang yang ada di sekitar. Apakah kita bisa mempercayai politisi dan pengacara saat ini?. Apakah kita perlu takut untuk mengunjungi sebuah desa kecil ?. Tentu saja tidak.
Mari kita coba kembali pada kenyataan apakah teroris itu?. Hal ini tentu merupakan ‘topik panas’ dalam berita, tetapi seberapa bahayanya itu?. Apakah itu membuat banyak korban? Siapa yang harus bertanggung jawab akan hal itu, Kami telah melihat beberapa fakta mudah tetapi ‘mengherankan’.
Contohnya kita mengambil Indeks Terorisme Global yang diterbitkan di London yang berbasis Institut Ekonomi dan Perdamaian. Apakah ini sebuah ringkasan penting yang terungkap serta hanya sebuah kejutan. Dan, apa yang harus kita ingat adalah beberapa fakta-fakta berikut karena mungkin akan berguna untuk kita dalam berdiskusi tentang terorisme.
Fakta 1
Pada tahun 2014 jumlah kematian terkait dengan terorisme di seluruh dunia mencapai 32.658 jiwa dan ini 80 persen meningkat jika dibandingkan pada tahun 2000 korban meninggal hanya 3.329 jiwa karena serangan.
Fakta 2
Kebanyakan kekerasan terkonsentrasi hanya di 55 negara yaitu Afghanistan, Nigeria, Pakistan, Irak, dan Suriah dengan perhitungan 78 persen dari semua korban terkait terorisme yang cepat menyebar.
Fakta 3
Pada tahun 2014 daftar negara yang memiliki lebih dari 500 korban jiwa tewas karena terorisme bertambah menjadi 11 negara yaitu Kamerun, Republik Afrika Tengah, Somalia, Yaman, Sudan Selatan, dan Ukraina.
Fakta 4
Jumlah negara dengan salah satu korban yang mematikan setidaknya naik dari 59 pada 2013 menjadi 67 pada 2014, dan ini menyangkut negara-negara Barat juga seperti Austria, Belgia, dan Prancis. Namun pada skala global hanya 0,5 persen korban dari yang telah terjadi di Barat sejak tahun 2000. Dan, ini tidak termasuk 11 September.
Fakta 5
Di negara-negara barat yang disebut ‘serangan serigala’ terhitung dari tahun 2000 terdapat 70 persen korban jiwa dalam empat sampai lima kasus, itu dilakukan oleh ekstrimis sayap kanan, nasionalis, elemen anti-pemerintah atau supremasisme. Fundamentalisme Islam bukanlah pendorong utama atas semua itu.
Artikel ini ditulis oleh: