Jakarta, Aktual.com — Kecemasan investor menjelang pengumuman suku bunga acuan perbankan (BI Rate) semakin meninggi ketika terjadi bom Sarinah, Jakarta. Meski BI menolak menyebutkan bahwa kebijakan penurunan ini terkait adanya aksi bom Sarinah, namun aksi penurunan suku bunga berkaitan dengan peristiwa tragis tersebut. Akhirnya, BI berani menurunkan BI 25 basis poins (bps) menjadi 7,25 persen.

“Ruang pelonggaran kebijakan moneter semakin terbuka serta meredanya ketidakpastian pasar pasca kenaikan Fed Fund Rate pada Desember lalu,” tandas Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Tirta Segara di Gedung BI, Jakarta, (14/1).

Selain menurunkan BI Rate, kata Tirta, BI juga menurunkan suku bunga Deposit Facility sebesar 25 bps menjadi 5,25 persen serta menurunkan Lending Facility sebesar 25 bps menjadi 7,75 persen.

“Pelonggaran lebih lanjut akan dilakukan setelah dilakukan asessment menyeluruh. BI juga terus melakukan koordinasi dengan pemerintah,” jelas Tirta.

Lebih lanjut kata Tirta, BI menilai bahwa ketidakpastian pasar keuangan global sudah mereda setelah pengumuman kenaikan Fed Fund Rate dan sudah diantisipasi pasar lebih awal.

“Perbaikan ekonomi AS masih tertahan sejalan dengan masih lemahnya indikator perekonomian,” tegas dia.

Penulis: Busthomi

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan