Wakapolri Komjen Pol. Budi Gunawan, beserta Kepala BIN Sutiyoso dan Kapolda Metro Jaya, Irjen Tito Karnavian saat mendatangi tempat kejadian bom sarinah, Jakarta, Kamis (14/1). Ledakan disertai baku tembak yang terjadi di lokasi tersebut dilaporkan menewaskan 4 orang.

Jakarta, Aktual.com — Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Luhut Pandjaitan meninjau tempat kejadian perkara teror di gedung Cakrawala tempat Starbucks dan Djakarta Theatre di Jl MH Thamrin didampingi Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.

Namun demikian, saat mereka melakukan melakukan pemeriksan sempat terjadi suara tembakan. Peristiwa tersebut terjadi, Luhut dan Gatot mengecek lokasi di depan Starbucks, Kamis (14/1) siang.

Sempat terdengar aba-aba dari polisi untuk menunduk. Tak jelas aba-aba itu ditujukan untuk apa, namun tak lama kemudian terdengar suara tembakan. Rupanya ada satu orang yang mencoba melakukan tembakan dari dalam gedung. Tapi saat ini sudah ditangkap.

Sampai saat ini polisi masih menyisir TKP ledakan bom di Jl MH Thamrin khususnya di gedung Cakrawala yang berseberangan di Sarinah.

Sementara, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar M Iqbal memastikan ledakan yang dikabarkan terjadi di daerah lain tidak benar.

“Ledakan di Cikini, Kuningan, Palmerah, Alam Sutera, itu tidak benar sama sekali,” kata Iqbal di tempat kejadian perkara di Gedung Jakarta Theatre di Jakarta.

Dia mengatakan, ledakan hanya terjadi di Gedung Jakarta Theatre dan keadaan sudah dikuasai oleh pihak kepolisian. Iqbal mengatakan seluruh pelaku sudah berhasil dilumpuhkan dan kondisi Gedung Jakarta Theatre sudah dalam penguasaan kepolisian.

“Sudah aman, polisi sudah menyisir dipimpin oleh Kapolda sendiri yang menyisir gedung tiap lantai,” kata Iqbal.

Dia menetapkan status kondisi keamanan Jakarta menjadi Waspada, kembali ke kondisi seperti sebelumnya.

Mantan Kapolres Jakarta Utara tersebut mengatakan status Waspada sudah ditetapkan di Jakarta sejak ada ancaman-ancaman menjelang perayaan Tahun Baru 2016.

Total korban tewas dari kejadian tersebut berjumlah tujuh orang, empat dari pelaku, satu petugas kepolisian, dan dua warga sipil. Satu warga asing diduga menjadi korban meninggal dari insiden tersebut.

Selan itu, korban luka ada dua orang, satu dari kepolisian dan satu warga sipil.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu