Jakarta, Aktual.com — Direktur Eksekutif Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia, Juda Agung mengakui ledakan bom Sarinah cukup berdampak terhadap pasar valuta asing, meski kemudian berbalik membaik. Untuk itu, BI terus melakukan langkah-langkah antisipatif menjaga pasar.
“Kami dari BI terus memonitor apa yang terjadi di pasar. Ini tidak terkait dengan fundamental kita yang cukup kondusif,” ujar dia di Gedung BI, Jakarta, Kamis (14/1).
Kata dia, kondisi dapat tertolong dengan pertumbuhan ekonomi yang memang masih dalam tahap
recoveri, sehingga tidak ada alasan kembali akan melemah.
Selain itu dengan adanya kasus ini, Juda juga berharap likuiditas tetap terjaga.
“Memang ada sejumlah data, seperti Dana Pihak Ketiga (DPK) yang melambat,” kata dia.
BI berharap dengan adanya kasus ini dampaknya tidak akan berlarut. “Maka tahun 2016 akan lebih baik daei tahun lalu,” kata dia.
Laporan: Busthomi
Artikel ini ditulis oleh:
Arbie Marwan