Jakarta, Aktual.com — Peristiwa ledakan bom dan baku tembak di kawasan Sarinah Jalan MH Thamrin Jakarta Pusat, pada pukul 10.55 WIB, terjadi tidak disangka-sangka. Pihak kepolisian pun membantah kecolongan atas insiden tersebut.
“Ini kan teroris, apa kita bisa tahu ke hendak orang mau meledakkan. Kita gak tau kapan mereka mau meledakkan. Bahkan Perancis dan Amerika bisa kebobolan,” ujar Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Anton Charlian di kantornya, Jakarta, Kamis (14/1).
Dengan adanya kejadian itu, kata Anton, pihaknya meminta maaf karena tidak bisa memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat. Sebab itu, menjadi pembelajaran kedepannya.
“Kami minta maaf, kami sudah antisipasi maksimal. Ini menjadi pembelajaran karena gerakan teroris bukan gerakan Islam tapi radikal. Karena agama mengajarkan kedamaian dan kasih sayang,” ujar jenderal bintang dua ini.
Namun, saat disinggung apakah Badan Intelijen Negara (BIN) sebelumnya sudah mendeteksi bakal ada aksi teror dan menginformasikan kepada Polri, Anton meminta agar tidak saling menyalahkan dengan peristiwa ini.
“Sangat tidak tepat saling salahkan. Kalau polisi salah apakah dibubarkan. Tentu ada antisipasi dari kita. Dan kita tetap berusaha semaksimal mungkin memberikan rasa aman,” ujar Anton.
Artikel ini ditulis oleh:
Wisnu