Denpasar, Aktual.com — Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Bali, Inspektur Jenderal Sugeng Priyanto mengaku telah mengumpulkan seluruh pejabat utama di instansinya untuk membahas keamanan Bali pasca-teror bom di Sarinah, Jakarta.
“Kemudian sudah saya komunikasikan kepada seluruh Kapolres untuk meningkatkan kewaspadaan,” kata Kapolda di kantornya, Kamis (14/1).
Ia juga telah menginstruksikan jajarannya untuk secara rutin menggelar patroli di jalan raya dan memperketat pengamanan obyek vital. Selain itu, pengamanan juga dilakukan di tempat-tempat berkumpulnya masyarakat. “Termasuk di dalamnya adalah pengamanan markas-markas polisi,” papar dia.
Sugeng juga mengaku telah berkoordinasi dengan Gubernur Bali dan Panglima Kodam IX Udayana. “Koordinasi itu bertujuan agar Panglima Kodam dan Gubernur Bali untuk mengambil langkah yang kurang lebih sama sesuai dengan kewenangan masing-masing,” ucap dia.
Sementara itu, lokasi yang akan dijaga ketat di antaranya adalah bandara, kantor konsulat jenderal negara asing di Bali, tempat di mana banyak berkumpul orang asing seperti tempat hiburan, hotel dan restoran. “Mereka banyak berkumpul di sana. Seperti yang saya sampaikan waktu malam tahun baru, mereka waktu itu menyampaikan ancaman secara terbuka. Ada tujuh lokasi yang jadi target mereka,” kata Sugeng.
Dari tujuh lokasi yang menjadi target kelompok teroris tiga di antaranya adalah anggota Polri, markas Polri, orang asing dan tempat berkumpul orang asing. “Orang asing tidak hanya di Bali, di Yogyakarta ada, di Jakarta banyak,” ujarnya.
Sugeng mengaku anggotanya telah menyebar dan siaga di lapangan. “Anggota saya sudah di lapangan. Brimob sudah turun sekarang. Belum ada laporan masuk (ancaman teror) secara khusus untuk Bali. Tapi mereka ancamannya tidak menunjukkan tempat. TNI pun sudah siap, standby. Kita tingkatkan pengamanan di pintu masuk ke Bali,” imbuhnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby