Jakarta, Aktual.com — Bursa Efek Indonesia (BEI) mengharapkan keamanan di dalam negeri dapat lebih kondusif sehingga mendukung kegiatan bisnis, terutama di lingkungan pasar modal.

“Kan memang tugasnya negara menjaga ‘spectrum under prosperity and security’ agar kegiatan bisnis di dalam negeri tidak terganggu,” kata Direktur Utama BEI Tito Sulistio di Jakarta, Kamis.

Ia mengemukakan bahwa akibat ledakan bom di Sarinah, Jakarta, pada hari ini (Kamis, 14/1), BEI batal membahas kemungkinan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) meraih pendanaan dari pasar modal.

“Hari ini (Kamis, 14/1), harusnya bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama membicarakan kemungkinan pendanaan ekspansi untuk BUMD. Akan tetapi, ‘reschedule’ karena ada teror bom,” ucapnya.

Ia mengemukakan, bahwa pasar modal siap mendukung BUMD meraih dana ekspansi dalam rangka pembiayaan infrastruktur, menyusul beberapa BUMD tidak mendapat persetujuan permohonan bantuan dana oleh DPRD.

“Pak Ahok (Sapaan akrab Gubernur DKI) bilang, mau cari dana melalui Bursa karena DPRD nolak permohonan perbantuan dana mereka. Nah, Bursa siap mencarikan jalannya, BUMD juga kinerjanya bagus bagus. BUMD yang sudah ‘go public’, yakni PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Nebby