Jakarta, Aktual.com — Barang-barang asal China, masih menyerbu pasar Indonesia. Sepanjang 2015, pasar dalam negeri dibanjiri produk China. Sementara barang Indonesia yang diekspor ke Negeri Tirai Bambu, tidak sebanyak barang impornya.
Dari angka perdagangan kedua negara, nilai impor dari China mencapai US$29,21 miliar sepanjang 2015. Angka ini lebih tinggi dibanding nilai ekspor Indonesia ke negeri itu yang hanya mencapai US$13,25 miliar dolar.
“Memang dilihat dari angka impornya masih lebih kecil dibanding 2014. Mengalami penurunan sebesar 4,08 persen dibanding 2014 yang mencapai US$30,46 miliar,” ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suryamin, di Jakarta, Jumat (15/1).
Dilihat dari golongan barangnya, dari nilai perdagangan tersebut, produk mesin dan perlatan mekanis masih menjadi yang terbesar. Sepanjang 2015, mencapai US$22,38 miliar. Posisi kedua diikuti produk besi dan baja yang mencapai US$6,31 miliar, dan yang ketiga produk bahan kimia organik mencapai US$5,71 miliar.
“Rata-rata di produk tersebut barang dari China dominan. Tapi kalau impor itu sepanjang masih berupa bahan baku yang bisa menggerakkan ekonomi lain, masih positif,” jelas dia.
Sementara untuk perdagangan Desember 2015, produk China mencapai US$2,75 miliar. Melonjak dari bulan sebelumnya yang US$ 2,6 miliar. Sedang ekspor ke China hanya US$1,22 miliar. Memang naik dari bulan sebelumnya yang sebesar US$1,02 miliar.
Laporan: Busthomi
Artikel ini ditulis oleh:
Arbie Marwan