Jakarta, Aktual.co — Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristyanto menyatakan bahwa perjuangan Bung Karno selalu hidup dan tidak bisa ditenggelamkan oleh desoekarnoisasi.
Hal itu menanggapi polemik terkait tempat kelahiran Soekarno. Kata Hasto lagi, polemik itu harus menjadi momentum untuk meluruskan sejarah tentang proklamator RI itu. Tingginya polemik yang muncul dianggap sebagai wujud “kehausan” masyarakat pada kebenaran sejarah Indonesia.
“Beragam respons publik yang muncul setelah Presiden Joko Widodo menyebut Bung Karno lahir di Blitar harus disikapi dengan positif,” ucap dia dalam keterangan kepada wartawan, Minggu (7/5).
Selain itu, Hasto mendesak pemerintah untuk memimpin gerakan besar dalam rangka meluruskan sejarah bangsa.
“Fakta-fakta sejarah mengenai Bung Karno banyak dibelokkan saat pemerintahan Orde Baru. Motivasi pembelokan sejarah itu adalah politik,” sergahnya.
Perlu diketahui, pidato Jokowi di Blitar, Senin lalu ketika memperingati kelahiran Pancasila, ramai dibicarakan di media sosial. Sambil membaca lembaran kertas, Jokowi menyebut Blitar sebagai kota kelahiran Bung Karno.
“Setiap kali saya berada di Blitar, kota kelahiran proklamator kita, Bapak Bangsa kita, penggali Pancasila, Bung Karno, hati saya selalu bergetar,” kata Jokowi setelah menyapa para hadirin.
Anggota Tim Komunikasi Presiden, Sukardi Rinakit, meminta maaf karena kekeliruan dalam pidato Jokowi itu. Sukardi mengaku kurang teliti saat memberi masukan atau data ketika Presiden menyusun pidato tersebut.
Artikel ini ditulis oleh: