Jakarta, Aktual.com — Dokter forensik RS Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, Arif Wahyono mengatakan, saat ini pihaknya selesai mengumpulkan data post mortem dari ketujuh jenazah yang saat ini berada di RS Polri. Dengan demikian, tim dokter tinggal mengambil data ante mortem dari para keluarga tujuh jenazah tersebut.
Ia menjelaskan, data ante mortem itu diambil untuk dicocokan dengan data dan catatan yang dimiliki kepolisian. Sebab seperti diketahui dari 7 jenazah yang ada 5 jenazah diduga kuat merupakan pelaku teror di Jakarta kemaren.
“Post mortem sudah, kami menunggu ante mortem. Kalau dari keluarga sudah ada yang datang apa belum, saya kurang tau,” kata Arif di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (15/1).
Dia menyebutkan, sampai saat ini belum ada data DNA yang dicocokkan antara korban maupun terduga pelaku teror di Jakarta dengan keluarganya.
Sementara itu untuk kepastian adanya warga negara asing berkebangsaan Kanada, imbuh dia, didapat dari paspor yang dikantonginya.
“Belum ada yang kita cocokan. Warga Kanada itu dapat dari Paspor, kalau dia aslinya mana itu saya kurang tau,” tandasnya.
Polri Dalami Identitas WNA Kanada
Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti mengatakan, untuk warga negara Kanada pihaknya menolak untuk berspekulasi. Apalagi untuk mengambil kesimpulan bahwa yang bersangkutan merupakan korban. Sebab saat ini proses identifikasi masih terus berjalan.
Dan dari hasil identifikasi nanti, pihaknya baru bisa memastikan WN Kanada itu korban atau salah satu pelaku. Kemungkinan selalu ada.
“WN Kanada sama prosesnya. Semua itu sama. Identifikasinya sama. Memang lima tersangka. Tapi harus kita kroscek lebih lanjut dulu. Ya tidak hanya berdasarkan visual,” tegasnya.
Ia menuturkan, dari hasil identifikasi dan forensik nanti, pihaknya bisa memastikan WN Kanada itu korban atau salah satu dari pelaku. Kemungkinan selalu ada. Dan untuk warga Kanada itu, pihaknya juga tengah berkoordinasi dengan intelijen untuk memastikan apa yang dikerjakannya di Ibukota Jakarta.
“Kita akan cek terus nanti kalau sudah itu benar identifikasinya. Lanjut akan kita cari siapa orang ini, ada apa di sini. Nah semua itu akan mengarah ke sana,” bebernya.
Di sisi lain Badrodin menegaskan, aksi teror bom dan penembakan di Jakarta sampai saat ini belum ada kaitannya dengan penemuan detonator di Riau beberapa waktu lalu. “Tidak ada kaitan dengan detonator di Riau. Jaringan ISIS, iya,” tutupnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby