Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un berbicara dalam sidang darurat Komisi Militer Pusat Partai Buruh Korea (WPK), dalam foto tanpa tanggal yang disiarkan oleh Kantor Berita Pusat Korea Utara (KCNA) di Pyongyang, Jumat (21/8). Jong Un memerintahkan pasukannya bersiap perang mulai jam 5 sore hari ini setelah Pyongyang mengeluarkan ultimatum kepada Seoul untuk menghentikan siaran propaganda anti Korea Utara pada hari Sabtu sore atau menghadapi aksi militer. ANTARA FOTO/REUTERS

Korea Utara, Aktual.com – Korea Utara sepertinya ‘gentar’ juga melihat aksi latihan bersama yang digelar Amerika Serikat dan Korea Selatan.

Sabtu (16/1) waktu setempat, Korut melayangkan sinyal untuk membuka dialog perdamaian dengan AS. Termasuk janji untuk menghentikan uji coba nuklir.

Tapi tawaran untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di semenanjung dan Asia Timur Laut itu dilontarkan Korut dengan syarat.

“(Yakni) AS menghentikan latihan militer bersama Korsel,” tutur kantor berita resmi Korut KCNA, mengutip Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Korut, Sabtu (16/1) seperti dilansir dari Reuters.

Ketika ditanya mengenai sinyal tawaran damai, pihak AS mengatakan itu semua tergantung sikap dari Korut sendiri.

Departemen Luar Negeri AS menegaskan posisinya tetap terbuka untuk berdialog dengan Korut. Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS John Kirby mengatakan, “Tanggung jawab berada pada Korea Utara untuk mengambil tindakan yang berarti terhadap denuklirisasi dan menahan diri dari tindakan provokasi.”

Sambil Kirby tetap memastikan pihaknya akan terus memastikan aliansi siap dalam segala hal untuk membela rakyat Korea Selatan dan keamanan semenanjung.

Artikel ini ditulis oleh: