Jakarta, Aktual.com — Program Rumah Murah menujukkan pertumbuhan yang luar biasa. Sejak April 2015 diluncurkan Presiden Joko Widodo, Persatuan Perusahaan Real Estate Indonesia (REI) sudah membangun 164.360 unit.
Untuk itu, REI optimis di tahun ini dapat membangun 240 ribu unit untuk program Sejuta Rumah. “Angka itu sangat realistis. Dan kami optimis tercapai,” jelas Ketua Umum REI, Eddy Hussy di Jakarta, Senin (18/1).
Namun agar program ini dapat tercapai, REI memberikan beberapa catatan penting. Antara lain, terkait pembiayaan kepada konsumen, peran pemerintah daerah dan instansi terkait, serta pembiayaan kepada pengembang selaku penyuplai sejuta rumah.
Untuk pembiayaan konsumen, kata Eddy, REI menyarankan perlu adanya penyempurnaan fasilitas bantuan subsidi berupa Fasilitas Likuiditas Pembangunan Perumahan (FLPP). Ini penting agar bisa mencakup masyarakat berpenghasilan Rp3 juta – Rp7 juta per bulan. Meskipun dengan suku bunga kredit yang tinggi.
“Ini untuk memperluas daya serap pasar mengingat harga produksi rumah di perkotaan sudah tak mungkin terjangkau oleh masyarakat berpenghasilan di bawah Rp3 juta per bulan,” papar dia.
REI juga mengusulkan perlu adanya evaluasi metode penyeleksian konsumen khusus untuk program Sejuta Rumah ketika berhubungan dengan perbankan. Sehingga pendekatannya tidak disamakan dengan persyaratan kredit pemilikan rumah (KPR) komersial.
“Selama ini banyak konsumen yang ditolak oleh bank karena dianggap tidak memenuhi syarat,” jelasnya.
Sementara untuk pemda, REI mengusulkan agar perlu dilakukan zonasi khusus untuk program sejuta rumah yaitu wilayah-wilayah yang dikhususkan untuk rumah bersubsidi terencana secara keseluruhan.
“Dengan zonasi ini maka NJOP akan terjaga dan rumah MBR (masyarakat berpenghasilan rendah) akan tetap terjangkau dan tidak semakin jauh dari pusat perkotaan,” terang dia.
Sedang bagi pengembang sendiri, REI mengusulkan agar perbankan dapat memberikan bantuan kredit dengan bunga khusus kepada pengembang sejuta rumah. Tapi bagi pengembang yang sudah teruji presentasinya dalam menangani program rumah bersubsidi melalui mekanisme rekomendasi REI.
“Melalui bantuan kredit ini maka ketersedian sejuta rumah dapat terjamin,” pungkas dia.
Artikel ini ditulis oleh:
Arbie Marwan