Jakarta, Aktual.co — Tidak percaya dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI bakal gandeng swasta dalam pembangunan dan juga pengelolaan Gelanggang Olah Raga (GOR), halte dan Lapangan.
Kepala Badan Pengelola Aset dan Keuangan Daerah (BPKAD) DKI, Heru Budi Hartono menyatakan pembangunan GOR di kawasan Tebet, Jakarta Selatan bakal menjadi pilot project (proyek percontohan).
“Selama ini merawat GOR itu Rp10-20 miliar pertahun. Mengutip kalimat Gubernur di mana WC di GOR bau dan gak jelas perawatannya, makanya masalah gelanggang olah raga kita kerjasamakan dengan pihak swata,” katanya di Balaikota, Selasa (25/5).
Pembangunan GOR dengan pihak swasta ini nantinya bakal memakai sistem kontrak kerjasama multipropose building yang mana pihak swasta diberikan kewewenangan mengelola 25 persen dari total luasan GOR. Kerjasama dengan pihak swasta sendiri akan dilakukan melalui mekanisme lelang.
“Sistemnya lelang. Kalau bangun GOR luasnya bisa 3.000 meter persegi, pengelolaannya 25 persen kita serahkan ke mereka. Setahun kita rawat GOR Rp10 miliar, kalau ada lima GOR, kita bisa hemat biaya perawatan Rp 50 miliar pertahun,” bebernya.
Ia menambahkan, keuntungan atau benefit lain yang akan diterima pihak swasta, perusahaan pemenang lelang bisa membangun properti di atas GOR hingga 10 lantai. Artinya, mereka dapat mengelola GOR dengan sistem high rise building multi purpose.
Lalu bagaimana peran SKPD jika menggandeng swasta? Heru memastikan SKPD tetap mempunyai peran signifikan dalam proses kerjasama pembangunan dengan swasta.
“Tugas dinas ya untuk pengawasannya saja, termasuk juga kita mau membubarkan Unit Pelaksana Teknis (UPT) kalau semua sudah dikelola swasta,” tegasnya.
Selain GOR, lanjut Heru, Pemprov DKI pada tahun ini juga akan menyerahkan pengelolaan Lapangan Banteng dan perbaikan halte di lima wilayah kota yang totalnya mencapai 150 halte.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid

















