Makassar, Aktual.com – Pemerintah Kota Makassar, akan merelokasi sejumlah Pedagang Kaki Lima (PK5) di kawasan tersendiri yang sengaja diperuntukkan untuk pusat kuliner dan jajanan khas Makassar dengan menyiapkan anggaran Rp35 miliar.

“Sudah ada titik strategis yang di siapkan pemerintah Kota untuk menampung seluruh PK5 yang tersebar di sejumlah lokasi,” Kata Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto di Makassar, Senin (18/1).

Ia menyebutkan saat ini baru ada tiga lokasi dari lima yang akan dijadikan pusat PK5 seperti di sebelah timur Pantai Losari, kemudian wilayah sekitar Masjid Al Markaz AL Islami serta sekitar Karebosi, sedang dua lokasi lainnya masih di survei tim.

Kendati program relokasi para pedagang diketahui berjumlah lebih dari 1.500 tersebar di sejumlah titik wilayah kota, kata dia, tempat-tempat yang disebutkan tadi, akan menjadi salah satu solusi dalam penataan kota dari kesemberautan saat ini.

Progam pencanangan tahun ini sebagai tahun infrastruktur, kata Danny Pomanto di sapa akrab itu menegaskan, pihaknya tidak akan main-main, meski nantinya akan mendapat sorotan maupun tantangan dalam menjalankan program tersebut.

Guna merealisasikan rencana penertiban ataupun relokasi PK5, lanjutnya, Pemkot Makassar akan menyiapkan anggaran sebesar lebih dari Rp35 miliar diperuntukkan penataan dan keseragaman para pedagang sehingga akan terkesan rapi, bersih, nyaman dan enak dipandang.

“Sudah ada hitung-hitungannya, setidaknya dibutuhkan sekitar Rp35 miliar lebih dan semuanya pasti sudah bagus. Lokasi itu akan dijadikan kawasan terpadu, sehingga seluruh kegiatan Pariwisata bisa dilakukan di situ,” ujarnya bersemangat.

Menurut dia bila program tersebut jalan, maka untuk masuk ke wilayah PKL centre tidak akan dikenakan biaya apapun. Sementara bagi pedagang PKL yang sudah terdaftar sudah diklarifikasi tidak akan dikenakan biaya kecuali retribusi kebersihan.

“Kedepannya kita berharap ketika PKL centre ini sudah berjalan dengan baik mungkin ada retribusi kebersihan dan operasional namun masih ada dibahas lagi apakah dikenakan atau tidak,” paparnya.

Dirinya menargetkan PKL centre akan selesai hingga akhir tahun 2016. Paling tidak diupayakan pada 17 Agustus 2016 sudah ada salah satu lokasi dari lima PKL centre yang bisa digunakan. Pihaknya juga merancang kerja sama dengan pihak perbankan dalam hal penjaminan usaha.

Sebelumnya, pada kunjungan kerja Wakil Presiden HM Jusuf Kalla di sekitar mesjid Al Markaz AL Islami, JK menyatakan prihatin atas kondisi kesemrawutan kota terutama di sekitar areal masjid banyak pedagang berjualan tapi tidak teratur, padahal masjid tersebut salah satu kebanggaan kota bertajuk ‘Angin Mamiri’ ini.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara