Petugas memindahkan jenazah korban bom Sarinah dari kontainer pendingin ke ruang instalasi forensik untuk diidentifikasi di RS Polri Kramat Jati, Jakarta, Jumat (15/1). Kepolisian masih terus melakukan identifikasi tujuh jenazah korban bom dan penembakan di kawasan MH Thamrin. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A./aww/16.

Jakarta, Aktual.com — Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan ahli waris korban meninggal dunia dalam aksi teror di kawasan Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, pada Kamis (14/1) akan mendapat santunan Rp15 juta dari Kementerian Sosial.

“Untuk korban luka, sampai dengan luka berat, akan mendapatkan santunan maksimal Rp5 juta rupiah,” kata Khofifah Indar Parawansa seusai mengunjungi korban teror yang dirawat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Selasa (19/1).

Menurut Khofifah, santunan tersebut sesuai dengan Peraturan Menteri Sosial Nomor 1 Tahun 2013 tentang bantuan Sosial Bagi Korban Bencana.

Khofifah mengunjungi para korban teror Sarinah yang dirawat di Rumah Sakit Abdi Waluyo, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, RSPAD Gatot Subroto dan Rumah Sakit Tarakan. Khofifah berharap seusai perawatan di rumah sakit para korban tidak hanya pulih fisiknya, tetapi juga psikisnya.

Menurut Khofifah, dia akan mengunjungi 12 korban aksi teror Sarinah yang dirawat di keempat rumah sakit tersebut.

Terdapat tujuh korban meninggal dunia, termasuk empat pelaku, dalam aksi teror yang terjadi di kawasan Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (14/1). Korban meninggal dunia akibat ledakan bom maupun peluru dari senjata yang ditembakkan pelaku.

Seluruh pelaku dalam kejadian tersebut berhasil dilumpuhkan oleh polisi. Dua pelaku meninggal dunia akibat terkena ledakan bom yang mereka siapkan sendiri, sedangkan dua lainnya meninggal dunia saat dilumpuhkan oleh polisi.

Selain korban meninggal dunia, terdapat puluhan korban luka berat dan luka ringan, termasuk dari personel kepolisian.

Polisi menyatakan para pelaku merupakan bagian dari jaringan pendukung Negara Islam Irak dan Suriah yang dipimpin Bahrun Naim.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Nebby