Jaksa Agung RI, H.M. Prasetyo saat mengikuti Rapat Kerja dengan Komisi III DPR RI, di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (19/1/2016). Rapat kerja tersebut membahas kasus yang ditangani Kejaksaan Agung sepanjang tahun 2015 di antaranya kasus Freeport dan Gafatar. AKTUAL/JUNAIDI

Jakarta, Aktual.com — Fraksi Gerindra menyatakan walk out dalam rapat kerja (Raker) pengawasan kinerja Kejaksaan Agung dengan Komisi III DPR RI.

Hal itu disampaikan Kepala Kelompok Fraksi Gerindra DPR RI Sufmi Dasco Ahmad dalam Raker di ruang rapat Komisi III DPR RI, Senayan, Selasa (19/1).

“Kami menjalankan fungsi pengawasan, dan kami tentu lebih baik menyampaikan semuanya ke media. Dan tentunya fraksi Gerindra akan walk out dari rapat kerja ini,” ujar Dasco.

Alasannya, kata Dasco, fraksi Gerindra kecewa dengan pernyataan Jaksa Agung HM Prasetyo dalam menjabat sejumlah pertanyaan yang diajukan anggota dewan dari beberapa fraksi di Komisi III.

Dasco menilai jika jawaban yang disampaikan Jaksa Agung berbelit-belit dan terkesan tidak mau menjawab pertanyaan dari fraksi Gerindra tersebut.

“Fraksi Gerindra kalau ditanya kinerja Kejaksaan Agung tidak hanya dilihat dari gedung bundar saja, melainkan di seluruh Indonesia. Ada pertanyaan soal Jaksa Yudi (yang menangani kasus OC Kaligis) yang ditarik dari KPK. Dan soal kasus mobile 8 dimana yang bersangkutan (Harijaya) yang tidak pernah menjadi Dirut perusahaan tersebut,” ujar anggota komisi III DPR RI.

Untuk diketahui, atas WO-nya fraksi Gerindra membuat dilema suasana raker dengan Kejaksaan Agung, dimana disisi lain ada anggota yang menyarankan agar raker di skor terlebih dahulu untuk berbicara dengan pihak fraksi Gerindra.

Ada pula, yang menyerankan agar rapat tetap dilakukan hingga selesai karena sudah masuk kuorum.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang
Wisnu