Jakarta, Aktual.com — Pelemahan bursa saham regional yang masih terjadi di hari ini diprediksi tidak akan berpengaruh terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Sentimen positif Indeks ini justru ditopang oleh penurunan suku bunga acuan perbankan (BI Rate) dan harga minyak dunia yang masih anjlok.
Untuk itu, investor mesti memelototi saham-saham yang berbasis sektor perbankan, properti, dan konstruksi, terutama empat saham ini, yakni BBRI, PWON, BJTM, dan WTON.
“Maka, kami memprediksi sentimen negatif dari volatilitas regional tidak banyak memengaruhi IHSG untuk breakdown dari pola sideways jangka pendek,” tutur analis PT HD Capital Tbk, Yuganur Wijanarko dalam analisis hariannya, Kamis (21/1).
Yuganur menambahkan, kondisi di bursa-bursa regional dirasa sangat minim pengaruh negatifnya terhadap laju IHSG. Apalagi sudah diimbangi dengan kebijakan moneter BI, melalui penurunan BI Rate. Dan kondisi global, seperti harga minyak mentah dunia yang anjlok, juga berdampak manis pada ruang gerak IHSG.
Selanjutnya, ia juga melihat, pergerakan rupiah hari ini terhadap dollar AS yang cenderung stabil juga bakal memberi efek positif bagi emiten perbankan, properti dan konstruksi. “Sehingga, dengan kondisi pasar yang mulai bulllish, investor bisa mengakumulasi posisi di saham big cap dan lapis kedua di sektor tersebut,” tegas dia.
Dengan demikian, imbuhnya, potensi penguatan pada IHSG di perdagangan hari ini patut disikapi para pelaku pasar dengan mengakumulasi empat saham berikut ini:
1. BBRI dengan target trading di kisaran Rp11.850-12.050.
Secara teknikal, pola perbaikan tren jangka pendek dan menengah pada emiten perbankan BUMN ini membuatnya menarik untuk diakumulasi, melihat kinerja ekspektasi earnings ke depan ada pada skenario kenaikan menuju resisten psikologis di kisaran Rp11.850-12.050
2. PWON dengan target trading di level Rp480.
HD Capital optimistis emiten properti residensial dan komersial ini akan melakukan proses perbaikan tren jangka pendek dan menengah ke arah yang lebih positif untuk menguji resisten psikologis di level Rp480.
3. BJTM dengan target trading di level Rp450.
Secara teknikal, perbaikan tren jangka pendek dan menengah pada emiten perbankan BUMD ini dapat digunakan sebagai peluang akumulasi untuk kontinuasi kenaikan berikutnya ke level Rp450.
4. WTON dengan target trading di kisaran Rp1.120.
Pola perbaikan momentum dalam tren jangka pendek dan menengah pada emiten konstruksi BUMN ini dapat digunakan sebagai peluang trading mengikuti kontinuasi kenaikan berikutnya di atas resisten psikologis Rp1.120.
Artikel ini ditulis oleh:
Arbie Marwan
















