Semarang, Aktual.com – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah menggandeng penceramah (da’i) untuk memberikan pembinaan terhadap ratusan mantan anggota Gafatar, yang dipulangkan ke wilayah Jateng dari Kalimantan Barat.
Ketua MUI Jawa Tengah KH Ahmad Daroji, mengatakan para da’i yang dilibatkan untuk memberikan pembinaan dan penyuluhan rohani maupun psikis kejiwaan kepada mantan anggota Gafatar terdiri dari Ormas Islam Nahdhatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah.
Selain dari dua ormas Islam tersebesar di Indonesia itu, kata Ahmad, ada juga pemuka agama dari agama lain, yang ditujukan kepada mantan anggota Gafatar yang beragama di luar Islam.
“Kita sebar da’i ke wilayah yang ada warga eks Gafatar. Selain itu, tokoh lintas agama dilibatkan pula,” kata Ahmad di Semarang, Kamis (21/1).
Para penceramah dan pemuka agama, lanjut Ahmad, diharapkan bisa mengembalikan kejiwaan mereka setelah dipulangkan ke kampung halamannya masing-masing.
“Intinya mengembalikan mereka kepada ajaran yang benar, sesuai nilai-nilai agama, bangsa dan negara,” imbuh dia.
Program pembinaan oleh para da’i ini, nantinya dilakukan dengan cara yang berbeda terhadap 1.500 warga eks Gafatar ini. Sehingga akan ada pembedaan bagi mereka yang merupakan tokoh penting Gafatar dengan pengikut biasa.
“Pendekatannya berbeda, yang tokoh (Gafatar) akan lebih khusus dan menyeluruh. Karena mereka biasa berdiskusi dan berdebat, maka pendekatan lebih intens. Kalau yang hanya pengikut, paling pendekatan biasa. Lebih pada pemulihan psikologi mereka,” jelas Ahmad.
Rencananya, pembinaan ini akan dimulai pasca mantan anggota Gafatar itu dipulangkan dari Pontianak, Kalbar, dan ditempatkan sementara di tempat penampungan Rabu (27/1) mendatang.
Di tempat penampungan sementara itu mereka akan tinggal selama 2-3 hari kemudian dipulangkan ke kampung halamannya di kabupaten/kota se-Jateng bersama pemda masing-masing.
Artikel ini ditulis oleh: