Seorang montir, I Wayan Sumardana alias Tawan memperbaiki alat sepeda motor pelanggan dengan lengan robot buatannya di bengkel kerjanya di Desa Nyuh Tebel, Karangasem, Bali, Kamis (21/1). Pria tamatan SMK tersebut merancang lengan robot dari barang bekas dengan pengendali elektronik dan mekanik untuk membantu gerak lengan kirinya yang mengalami kelumpuhan sejak enam bulan lalu. ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana/nz/16.

Denpasar, Aktual.com — I Wayan Sumardana dijuluki manusia robot. Itu setelah ia mampu merakit sebuah alat yang digunakannya untuk bisa menggerakkan tangan kirinya yang mengalami kelumpuhan sejak enam bulan lalu. Alat dan besi rongsokan yang dirakit dipasang mulai punggung hingga tangan kirinya. Hanya alat sensor otak yang dipasang di kepalanya dibeli baru dari Amerika Serikat melalui situs jual beli online.

Dengan alat rakitannya itu, tangan kiri Sumardana alias Tawan kini bisa kembali digerakkan. Ia kembali mengais rezeki untuk menghidupi keluarganya. Sejak diekspose besar-besaran, tangan robot Tawan menuai pujian. Namun tak sedikit yang sedikit yang mencibir. Bahkan, penemuan Tawan disebut hoax. Ahli robot dari STIMIK Primakara Bali, Nur Khakim yang sempat melihat dari dekat tangan robot Tawan bekerja juga menemukan kejanggalan.

Di antaranya desain persendian tangan yang tidak memenuhi syarat mekatronika sebuah lengan robot karena persendian lengannya longgar.

“Kelihatan waktu dia sedang memasang lengannya. Tapi anehnya respon ke pergerakan tangannya cepat dan pasti tanpa ada kesalahan gerak. Gear Box  “tangan robot” Tawan tidak terkunci, bisa dibongkar pasang, bahkan dengan kecepatan putar tertentu bisa lompat dan lepas. Gerakannya cepat, mulus dan biologis tidak menampakkan gerakan robotic mekanik,” papar Kharim, Sabtu (23/1).

Nur Khakim menilai sensor EEG yang diklaim Tawan bisa mengendalikan pergerakan tangan robotnya tidak lebih dari sebuah mainboard CDROM bekas yang ditempel di bagian belakang kepalanya. Mainboard yang diklaim sebagai pusat kendali utama terbuat dari mainboard bekas MP3 player dan mouse bekas. Ia mengaku masih banyak lagi kejanggalan yang tak bisa dikupasnya saat ini.

Kendati begitu, bagi Nur Kharim, poin yang menarik dari sosok I Wayan Sumardana adalah semangatnya untuk melawan penyakit stroke yang mengakibatkan tangan kirinya lumpuh dan ide Tawan untuk menciptakan sebuah tangan robot, yang apabila berhasil diwujudkan tentu sangat bermanfaat bagi banyak orang.

“Hebatnya, hanya berbekal informasi dari internet dan ilmu yang diperolehnya selama bersekolah, Tawan mencoba  merakit tangan robot dengan bahan seadanya dari barang bekas,” pujinya.

Selain tak patah semangat dan cita-citanya sederhana, yakni bagaimana agar dia bisa kembali bekerja mengelas setiap hari seperti biasanya. Tanpa disadari tangan kirinya yang tadinya lumpuh nampak mulai bisa bergerak dengan ditopang oleh tangan robot ciptaannya.

Untuk itulah, Nur Khakim memandang ide orisinil Tawan tetaplah sebuah ide yang brilian. Sehingga Inkubasi Bisnis STIMIK Primakara Bali berminat untuk membantu mewujudkan ide brilian I Wayan Sumardana membuat tangan robot yang sesunggguhnya, agar tangan robot tersebut bermanfaat bagi banyak orang yang kebetulan mengalami problem yang sama.

“Kami besedia membantu meredesain tangan robot Tawan dengan menggunakan berbagai motor servo, gearbox yang disesuaikan dengan posisi sendi bahu, siku pergelangan tangan dan jari yang diperkuat dengan penopang hidrolis. Sensor Gyroscope accelerometer untuk mengontrol pergerakan lengan kearah sumbu X,Y,Z, Myo sensor untuk mengontrol pergerakan gestur lengan, dan Mikrokontroler untuk mengendalikan semua fungsi tangan robot tersebut,” janjinya

Artikel ini ditulis oleh: