Jakarta, Aktual.com — Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung mengerahkan 150 personel untuk membantu pihak kepolisian mengatasi kemacetan di sejumlah titik ruas jalan “Kota Tapis Berseri”, yang selalu terjadi terutama pada jam sibuk.

“Setiap harinya kami kerahkan 150 personel di 70 titik untuk membantu pihak kepolisian mengatur kelancaran arus lalu-lintas,” kata Kepala Dishub Kota Bandar Lampung, I Kadek Sumarta, Minggu (24/1).

Dia mengakui bahwa kemacetan di ibu kota Provinsi Lampung itu memang sudah menjadi keluhan masyarakat, sehingga pihaknya harus bertindak cepat.

“Kami akan berusaha optimalkan mengurai kemacetan yang terjadi di beberapa titik ruas jalan di Bandarlampung itu,” katanya.

Dia mengatakan, kemacetan di Kota Tapis Berseri ini tidak dapat dihilangkan, melainkan hanya dapat dikurangi. Karena itu, pihaknya telah mengambil beberapa langkah seperti rekayasa lalu-lintas.

“Seperti di pertigaan kawasan Kampus Teknokrat samping Mal Boemi Kedaton ke arah Jalan Sulan Agung terkadang ditutup, supaya kendaraan dari Jalan Teuku Umar memutar lewat Jalan ZA Pagar Alam. Ini dilakukan agar kendaraan tidak terlalu menumpuk,” kata dia.

Terkait rencana wali kota Bandar Lampung terpilih Herman HN membangun jalan layang di ruas Jalan Teuku Umar-ZA Pagar Alam, menurut Kadek, hal itu dimungkinkan sebagai salah satu solusi mengurangi kemacetan.

“Itu mungkin salah satu solusinya, dengan membangun jalan layang, tapi belum ada pembahasan lebih ke arah sana,” katanya.

Dia menjelaskan, beberapa titik ruas jalan lain yang sering mengalami kemacetan berada di Jalan Radin Inten, Jalan Kartini, Jalan Pramuka, dan Jalan Gajah Mada.

Jalan tersebut, diakuinya, masih sulit diurai kemacetannya mengingat merupakan wilayah perkantoran. Namun pihak Dishub telah melarang kendaraan parkir di pinggir jalan tersebut.

Sejumlah warga juga mengharapkan pemkot setempat membangun jalan layang di pertigaan Jl Sultan Agung-Teuku Umar-ZA Pagaralam, karena kondisi kemacetan kendaraan di lokasi itu setiap hari berlangsung cukup parah.

“Yang membuat kemacetan kian parah adalah jalur kendaraan yang akan ke Mal Boemi Kedaton harus memutar lewat Jalan Sultan Agung, ini harus segera dicarikan solusinya,” kata Suharyanto, warga Kotasepang, Bandar Lampung.

Warga lainnya, Sunanta berharap dibuka kembali jalur dari Jl Teuku Umar ke Jl Urip Sumoharjo arah Wayhalim, sehingga sedikit mengurai kemacetan di putaran depan kantor direksi PTPN VII.

“Kalau jalan itu dibuka, kendaraan akan ke Wayhalim, Sukarame atau Jatimulyo bisa melalui sana, tidak terfokus di Jalan Sultan Agung,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Wisnu