New York, Aktual.com – Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, mengatakan prihatin dengan penundaan pemilihan umum di Haiti, dan mendesak semua pihak agar bekerja ke arah penyelesaian damai proses pemilihan umum “tanpa penundaan”.

Lembaga pemilihan umum Haiti pada Jumat (22/1), mengumumkan keputusan untuk menunda pemilihan presiden –yang mulanya dijadwalkan diselenggarakan pada Minggu (24/1)– karena alasan keamanan. Peristiwa serius, katanya, terjadi di lima departemen Haiti, termasuk serangan terhadap dua tempat pemungutan suara, sehingga mengakibatkan diambilnya keputusan tersebut.

Ban mendesak diselesaikannya proses pemilihan umum “melalui pembentukan penyelesaian konsensus yang akan memungkinkan rakyat Haiti melaksanakan hak mereka untuk memberi suara bagi pemilihan presiden baru dan sisa anggota Parlemen baru”, kata satu pernyataan yang dikeluarkan oleh juru bicara Ban, seperti diberitakan Xinhua, Minggu. “Sekretaris Jenderal mendesak semua pelaku politik agar menolak segala bentuk kekerasan dan intimidasi serta menahan diri dari setiap tindakan yang bisa makin mengganggu proses demokratis serta kestabilan di negeri itu.”

Sekretaris Jenderal PBB kembali menegaskan komitmen PBB untuk terus mendukung konsolidasi demokrasi dan kestabilan di Haiti.

Haiti, negara dengan 10 juta warga, menyelenggarakan babak pertama pemilihan anggota Dewan Legislatif pada 9 Agustus, lalu diikuti oleh babak pertama pemilihan presiden dan babak kedua pemungutan suara buat anggota Dewan Legislatif pada 25 Oktober.

Setelah babak pertama pemilihan presiden pada Oktober 2015, calon oposisi Jude Celestin menyatakan Pemerintah Presiden Michel Martelly telah memanipulasi hasil untuk mendukung calonnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara