Jakarta, Aktual.com – Terkait proyek reklamasi Teluk Jakarta yang hingga hari ini masih berjalan walaupun proyek tersebut sedang digugat di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN). Warga Muara Angke khususnya Rw 11 telah menyatakan diri untuk menolak pembangunan reklamasi dan relokasi kampung nelayan ke Kepulauan Seribu.

Pernyataan tegas tersebut disampaikan oleh Ketua Rw 11, Khafidin saat mengadakan musyawarah warga di kantor Rw 11, Muara Angke, Jakarta Utara, Minggu (24/1) sore.

“Kita menolak keduanya, reklamasi ataupun relokasi kita tolak. Dari sekarang sampe ke depan kita tolak,” ucapnya kepada Aktual.com usai musyawarah warga, Muara Angke, Jakarta Utara, Minggu (24/1).

Lanjut Khafidin, musyawarah warga sore hari itu adalah untuk membahas reklamasi dan wacana Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) yang ingin merelokasi warga nelayan Teluk Jakarta ke Kepulauan Seribu.

“Kita membahas reklamasi karena ada dampak-dampak lingkungan di wilayah kami. Kita juga membahas rencana Pak Gubernur yang ingin memindahkan nelayan ke Pulau Seribu,” imbuhnya.

Khafidin menjelaskan, bahwa pertemuan tersebut penting karena masih ada sebagian masyarakat yang tidak mengetahui apa itu reklamasi.

“Jadi karena ada sebagian warga yang tidak tahu apa arti reklamasi jadi ada pro dan kontra,” tutur Khafidin.

Namun Khafidin tidak akan berhenti di situ, ia tetap akan melakukan sosialisasi kepada seluruh warga dan tokoh masyarakat agar seluruhnya mengetahui dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh reklamasi.

Lebih lanjut, Khafidin menegaskan bahwa dirinya siap turun aksi untuk menolak pembangunan reklamasi.

“Oh jelas, kita akan aksi menolak reklamasi,” tutupnya sore itu.

Dalam pertemuan itu sendiri, seluruh perwakilan Rt 01 hingga Rt 013 yang masuk dalam wilayah Rw 11 hadir dalam musyawarah warga tersebut. Hadir pula tokoh-tokoh masyarakat dari kalangan pemuka agama dan pendidik.

Artikel ini ditulis oleh: