Jakarta, Aktual.com – Berlangsungnya proyek reklamasi di Teluk Jakarta mendapatkan banyak keluhan dari para nelayan yang menggantungkan hidupnya di wilayah sana. Salah seorang nelayan Muara Angke, Saef mengatakan bahwa reklamasi membunuh dirinya dan nelayan lain perlahan-lahan.
“Reklamasi itu membunuh kami secara pelan-pelan,” ucapnya kepada Aktual.com di kantor Rw 11, Muara Angke, Jakarta Utara, Minggu (24/1).
Hal itu berdasarkan kerusakan lingkungan yang terjadi akibat adanya pengurukan tanah di laut guna membangun pulau-pulau reklamasi. Sehingga, mengakibatkan tempat berkembang biak ikan ataupun kerang banyak yang rusak.
“Adanya proyek reklamasi di Teluk Jakarta membuat rusak wilayah tangkap ikan kami. Dan artinya mengancam mata pencaharian nelayan,” imbuh Saef.
Senada dengan Saef, Ketua Ikatan Pemulung Indonesia, Hasim yang kesehariannya membantu para nelayan dengan memberi pinjaman bekal dan membeli hasil nelayan mengatakan, dengan adanya reklamasi banyak nelayan kerang hijau gulung tikar.
“Sekarang ini nelayan yang hampir punah itu nelayan kerang hijau,” tutur Hasim.
Lanjut Hasim, para nelayan kerang hijau kini banyak yang menganggur karena tempatnya mengembang biakkan kerang hijau telah hancur akibat urukan tanah reklamasi.
“Sekarang ini penghasilannya mati, tidak ada pemasukan sama sekali karena reklamasi,” imbuhnya.
Oleh karena itu, Hasim dan Saef berharap Majlis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara dapat mengabulkan gugatan nelayan yang menginginkan diberhentikannya reklamasi.
“Kira berharap gugatan nelayan dikabulkan, reklamasi berhenti nelayan bisa melaut lagi bisa membudidayakan kerang atau apa dilautnya,” tandas Hasim.
Artikel ini ditulis oleh: