PT Timah (Persero) Tbk
PT Timah (Persero) Tbk

Jakarta, Aktual.com — Terus menurunnya kinerja PT Timah (Persero) Tbk sejak tiga tahun terakhir karena laba perusahaan yang semakin merosot sejak tahun 2013 hingga tahun 2015, utang perusahaan jangka pendek dari Rp263 milyar pada tahun 2012 meningkat menjadi Rp2,3 triliun di tahun 2015.

Melalui rapat kerja, Ikatan Karyawan Timah (IKT) mendesak Menteri BUMN Rini Soemarno dan seluruh jajaran Direksi PT Timah untuk untuk mengundurkan diri.

“Kebijakan Direksi kami nilai tidak jelas, dengan kebijakan yang telah memitrakan seluruh tambang yang ada di darat dan menyerahkan 80% tambang laut kepada mitra usaha sehingga menjadikan ancaman tersendiri terhadap keberlangsungan kurang lebih 7.000an orang karyawan yang ada di perusahaan ini,” tegas Ketua IKT, Ali Samsuri, Rabu (27/1).

Ali menambahkan ada indikasi PT Timah sengaja dilemahkan dari datam, hal ini dilihat dari berkurangnya alat tambang peusahaan periode 2011-2015, 5 KK di grounded dan 2 unit KIP terbakar, serta ditutupnya 3 Tambang besar perusahaan yang ada di darat dan diserahkan kepada Mitra Usaha.

“Hubungan perusahaan dengan stakeholder yang ada di eksternal semakin memburuk, dan ini merupakan bagian dari kegagalan Direksi saat ini dalam menjaga harmonisasi. IKT juga menilai Direksi telah banyak melakukan kobohongan publik melalui Media,” ucap Ali.

IKT kata Ali mengharapkan ada kebijakan-kebijakan strategis yang segera dilakukan oleh Direksi. Namun sayangnya, sampai akhir tahun 2015 IKT tidak melihat adanya upaya tersebut, dan yang terjadi malah sebaliknya, dimana perusahaan telah menandatangi MoU cadangan laut datam kepada mitra usaha. Ini adalah bukti dari kegagalan Direksi dalam memanajemen perusahaan ke arah lebih baik.

“Kami tidak melihat keseriusan direksi untuk membawa perusahaan keluar dari kondisi Kritis. Oleh karena itu, demi menjalankan amanah Raker IKT, maka kami meminta seluruh jajaran Direksi untuk mengundurkan diri,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan