Megaproyek Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung
Megaproyek Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung

Jakarta, Aktual.com — Tidak hanya Indonesia yang membangun kereta cepat melakui kerjasama dengan Perusahaan Asal China, namun Negara Iran juga tengah membangun kereta cepat melalui kerjasama dengan Perusahaan China Railway Engineering Corporation.

Namun anehnya dengan jarak yang jauh lebih singkat, pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung lebih mahal daripada pembangunan kereta cepat di negara Iran dengan jarak tempuh yang jauh lebih panjang.

Terkait hal itu, ekonom Indonesia, Ichsanuddin Noorsy mengaku telah mendapat Penjelasan China Investment Trust sebagai kontraktor pembangunan kereta cepat Indonesia, namun Noorsy minta diuji kebenaran atas penjelasan tersebut.

“Untuk diketahui dan diuji Penjelasan china investment Trust atas pertanyaan, mengapa biaya investasi kereta cepat Iran jauh lebih murah di bandingkan Indonesia,” tulis Noorsy melalu pesan elektronik yang diterima Aktual.com di Jakarta, Rabu, (27/1).

Sebagaimana yang diketahui bahwa Iran juga sedang mengerjakan proyek kereta cepat Tehran-Isfahan sepanjang 400 km dengan nilai USD2,73 miliar yang akan menempuh ibukota Tehran menuju kota Isfahan. Sementara Jakarta-Bandung dibangun hanya sepanjang 142 Km dengan biaya yang jauh lebih mahal yakni USD5,5 miliar.

Adapun alasan china investment Trust seperti yang disampaikan oleh Noorsy adalah; Pembangunan kereta cepat di Iran bukan dengan konsep B2B tapi murni B2G. Dalam hal B2G ini resiko investasi di tanggung oleh Pemerintah. Sumber pendanaan 60% berasal dari bank lokal Iran dan 40% berasal dari bank exim China.

Sementara Pembangunan kereta cepat Jakarta Bandung murni B2B dimana Pemerintah tidak menanggung resiko apapun. Karenanya biaya investasi menjadi besar.

Kemudian proyek kereta cepat Iran tidak membutuhkan pembangunan rel baru karena sudah di revitalisasi oleh Pemerintah Iran sesuai program revitalisasi nasional untuk jalur kereta. Sedangkan kereta cepat Jakarta Bandung harus membangun jalur kereta baru dan membebaskan tanah.

Selain itu, Iran menggunakan tekhnology high Speed train dan Indonesia menggunakan high Speed commercial train. Ini kecepatan sama namun kenyamanannya berbeda. High Speed commercial train lebih nyaman.

Namun semua itu Noorsy mengajak untuk menguji kebenaran atas alasan China investment Trust sebagai kontraktor pembangunan kereta cepat Indonesia.

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Eka