Warga mengambil air di galian lubang yang mereka buat pada aliran Sungai Cipamingkis yang mengering akibat musim kemarau panjang di kawasan Cibarusah, Cikarang, Jawa Barat, Sabtu (29/8). Akibat kemarau panjang, warga sekitar harus rela mengambil air di Sungai Cipamingkis setiap pagi dan sore hari. Kekeringan yang melanda Jonggol sejak lebih dari satu bulan yang lalu ini mulai membuat kesal warga Jonggol, karena bantuan air bersih yang dijanjikan pemda setempat tidak rutin. AKTUAL/TINO OKTAVIANO

Nunukan, Aktual.com – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara akan mengalami krisis air bersih pada beberapa tahun ke depan.

Hal ini dikemukakan Kepala BMKG Kabupaten Nunukan, Taruna Mona Rahman, sehubungan dengan terjadinya anomali iklim yang melanda daerah itu dari dominan musim hujan menjadi panas.

Taruna Mona mengatakan, Kabupaten Nunukan yang tidak memiliki bendungan sebagai penampungan air hujan maka menjadi ancaman serius terhadap kekurangan air bersih sehubungan kurangnya air tanah.

Selama ini, kata dia, perusahaan daerah air minum (PDAM) setempat hanya mengandalkan air hujan dengan embung berkapasitas kecil sehingga apabila musim kemarau melanda daerah itu langsung mengering yang menyebabkan kurangnya suplai air bersih kepada masyarakat pelanggan.

“Jika kondisi saat ini dibiarkan berlangsung maka tidak tertutup kemungkinan Kabupaten Nunukan akan mengalami krisis air bersih karena tidak adanya bendungan (air) yang berkapasitas besar,” kata dia, Kamis (28/1).

Ia mencontohkan, apabila intensitas hujan berkurang maka embung milik PDAM di Kampung Tator Kelurahan Nunukan Tengah tersebut langsung mengering padahal menjadi salah satu penampungan air hujan di daerah itu meskipun juga ada embung di kawasan hutan Desa Binusan Kecamatan Nunukan.

Namun kedua embung tersebut mulai kekurangan air disebabkan hutan-hutan di sekitarnya telah gundul yang menyebabkan kondisi air tanah semakin menurun sehingga mengandalkan air hujan.

Jika hal ini tidak diperhatikan pemerintah daerah setempat, maka berpotensi menimbulkan masalah baru karena Kabupaten Nunukan yang terdiri dari pulau-pulau itu sangat sulit mendapatkan air tawar, kata Taruna Mona.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara