Jakarta, Aktual.com — Asian Development Bank (ADB) menyebut pembangunan infrastruktur di Indonesia terutama di kota-kota besar, tidak melihat proyek kereta cepat Indonesia-China (KCIC) sebagai prioritas.

Pasalnya, dilihat dari jarak Jakarta-Bandung yang sangat dekat mestinya pemerintah tidak mengutamakan pembangunan proyek ini.

“Jika dilihat daftar prioritas pembangunan infrastruktur, proyek kereta cepat belum prioritas. Apalagi jaraknya itu terlalu pendek,” jelas Country Director ADB of Indonesia, Steven R Tabor, di Jakarta, Kamis (28/1).

Apalagi nantinya, kedua kota itu akan berkembang, sehingga kota-kota di sekitarnya akan bertumbuh pesat juga. Dengan begitu, maka jarak Jakarta-Bandung akan semakin dekat lagi.

“Jadi dari sisi perkembangan ekonomi Indonesia itu sangat pendek. Kurang efektif proyek ini. Karena untuk jangka kurang bagus. Dengan sendirinya Jakarta dan Bandung akan bertumbuh,” jelasnya.

Sementara untuk pembangunan kota saat ini, proyek pengembangan infrastruktur saat ini yang prioritas adalah, pengembangan infrastruktur listrik, pengembangan sanitasi, proyek air bersih, baru kemudian proyek transporyasi umum.

Namun ketika disinggung, apakah proyek ini kemahalan atau tidak, Steven tidak bisa memberikan penjelasan secara pasti. Menurut dia, ADB belum melakukan penelitian secara pasti apakah mahal atau tidak.

“Soal pembiayaan yang mencapai Rp80 triliun kemahalan atau tidak? Kami belum meneliti secara dalam, apakah kemahalan atau tidak,” ujarnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan