Kepala Badan Reserse Kriminal Mabes Polri (Kabareskrim) Komjen Budi Waseso

Jakarta, Aktual.com – Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komjen Budi Waseso menerangkan, jaringan bandar narkoba yang digerebek pihaknya hari ini Jumat (29/1), telah beroperasi sejak beberapa tahun terakhir.

“Yang sudah kita temukan, kegiatan ini mulai aktif dari 2013,” ujarnya
usai penggerebekan di bilangan Tanah Abang, Jakarta Pusat, beberapa saat lalu.

Eks kepala Bareskrim Mabes Polri itu menambahkan, jaringan narkoba yang berhasil diciduk pada kesempatan tersebut, juga disinyalir melakukan aktivitas pelanggaran hukum lainnya, selain berkamuflase dengan mendirikan beberapa unit usaha di bidang jasa, seperti travel dan kargo.

Dugaan tersebut menguat, lantaran dari salah satu hotel yang menjadi sasaran penggerebekan, ditemui seorang warga negara asing (WNA) asal Nigeria yang masuk ke Indonesia secara ilegal.

Untuk menyelidiki itu lebih jauh, kata Buwas, nama sapanya, BNN bakal melibatkan sejumlah instansi. “Baik dari Imigrasi atau dari Bareskrim,” sambungnya.

Sekira pukul 09.30 pagi tadi, puluhan petugas BNN yang dibantu personel Sabhara, menyatroni Afindo Hotel, Jl Wahid Hasyim, Tanah Abang, Jakpus.

Dari lokasi itu, petugas mengamankan seorang WN Pakistan. Kemudian, petugas menyisir Wahana Courier & Cargo, tak jauh dari Afindo Hotel.

Setelah beberapa saat menggeledah tempat jasa ini, petugas mengamankan empat WN Pakistan serta beberapa barang, seperti buku tabungan.

Selanjutnya, petugas bergeser ke arah Petamburan, Tanah Abang, menuju Gedung Asia-Africa Trade Center (ATC). Tempat usaha ini menjadi sasaran, karena disinyalir menjadi lokasi transaksi narkoba.

Penggerebekan tersebut merupakan pengembangan dari tebongkarnya paket sabu seberat 100 kg yang disembunyikan dalam mesin di sebuah gudang di Jepara, Jawa Tengah, Kamis (28/1).

Artikel ini ditulis oleh: