Seorang anak pengungsi eks Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) bermain dilingkungan di Panti Sosial Bina Insan, Cipayung, Jakarta, Jumat (29/1/2016). Sebelum dikembalikan kedaerah asal, puluhan pengungsi eks Gafatar ini akan mendapat pembinaan mental dan psikis dari Dinas Sosial.

Lebak, Aktual.com – Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat (Kesbanglinmas) Kabupaten Lebak, Yusuf menyebutkan eks pengikut Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) di daerah itu kembali menjalani kehidupan yang normal di lingkungan masyarakat.

“Selama dalam pembinaan, mantan Gafatar menyesali perbuatan mengikuti ajaran sesat hingga pergi ke Kalimantan Barat dengan iming-iming kehidupan yang lebih baik, sampai mereka menjual rumah dan barang-barang lainnya,” katanya di Lebak, Jumat (29/1).

Pemerintah daerah terus mengkarantina eks Gafatar untuk mendapat pembinaan kebangsaan juga cinta Tanah Air.

Selain itu juga mereka mendapat pelatihan-pelatihan keterampilan agar mereka bisa hidup mandiri.

Kebanyakan para eks Gafatar sudah tidak memiliki pekerjaan juga tempat tinggal.

Begitu juga mereka mendapat pengarahan keagamaan dari ulama, kiyai agar tidak kembali melaksanakan ajaran sesat.

Sebab, ajaran Gafatar tidak mengakui Nabi Muhammad SAW yang terakhir, juga tak wajib shalat, puasa dan haji.

Karena itu, ajaran Gafatar sesat juga menyesatkan agama Islam.

“Kami yakin mantan kelompok Gafatar yang dibina itu bisa kembali ke kehidupan normal di lingkungan masyarakat,” katanya.

Menurut dia, saat ini eks Gafatar yang mengikuti pembinaan tercatat empat kepala keluarga dengan jumlah 14 jiwa, mereka terdiri dari keluarga Hasanudin (55), Ferru (33) dan Bambang (30).

Artikel ini ditulis oleh:

Antara