Jakarta, Aktual.com — Presiden Zimbabwe Robert Mugabe telah menggaris-bawahi perlunya untuk melipat-gandakan upaya guna mendukung negara Afrika mencapai penyelesaian damai bagi konflik.
Sebagai ketua Uni Afrika yang meletakkan jabatan, Presiden Zimbabwe tersebut mengatakan konflik yang berkecamuk di Sudan Selatan, Libya, Burundi, Republik Demokratik Kongo, Somalia dan negara lain Afrika tetap menjadi sumber keprihatinan buat semua.
Mugabe berbicara pada Sabtu (30/1), selama pembukaan Pertemuan Puncak Ke-26 AU di Markas Besar perhimpunan regional itu di Ibu Kota Ethiopia, Addis Ababa.
Mugabe telah menjabat Presiden bergilir AU untuk tahun 2015, dan ia mengatakan masalah perdamaian dan keamanan menempati posisi tinggi dalam agenda AU selama satu tahun masa jabatannya.
Ia menyatakan Benua Afrika telah menyaksikan prestasi besar dalam kancah perdamaian dan keamanan meskipun ada tantangan baru.
“Sejalan dengan aspirasi kita untuk membungkam senjata paling lambat pada 2020, masalah perdamaian dan keamanan berada pada posisi atas agenda kami pada 2015. Meskipun ada tantangan baru, benua kami menyaksikan keberhasilan besar dan selanjutnya ada kestabilan politik,” kata Mugabe.
“Saya mengucapkan selamat kepada beberapa negara anggota AU, yang pada 2015 berhasil menyelenggarakan pemilihan presiden dan anggota parlemen,” kata Presiden Zimbabwe tersebut, sebagaimana dilansir Xinhua di Jakarta, Minggu (31/01) siang.
“Sekali lagi, kita telah memperlihatkan bahwa Afrika telah matang dan demokrasi hidup di benua kita,” kata Mugabe.
Presiden Zimbabwe itu mengatakan terorisme telah menjadi tantangan dan momok utama di banyak wilayah Afrika, yang sangat mempengaruhi perdamaian dan keselamatan rakyat Afrika.
“Fenomena jahat ini mengancam akan memutar-balikkan prestasi yang dicapai dalam integrasi dan pembangunan benua kita. Tantangan bagi kita semua ialah menggabungkan upaya kita guna memerangi dan mengalahkan terorisme dalam segala bentuknya,” tambah Mugabe.
Mugabe juga memuji keberhasilan Pelatihan Lapangan Pasukan Siaga Afrika AMANI AFRICA-II (AA-II FTX).
“Yang berada di tengah arsitektur keamanan AU adalah pasukan siaga Afrika dan kemampuan penggelaran cepat; keberhasilan pelatihan lapangan AMANI AFRICA-II, yang diselenggarakan di Afrika Selatan pada Oktober-November 2015, berarti bahwa kita sekarang dapat menggelar pasukan siaga Afrika sebagai alat bagi pencegahan konflik,” katanya menambahkan.
Dewan Keamanan dan Perdamaian AU pekan sebelumnya mengadakan pertemuannya mengenai Pelatihan Lapangan Pasukan Siaga Afrika AMANI AFRICA-II yang selesai pada November 2015 lalu.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara