Jakarta, Aktual.com – Warga Kampung Pulo merasakan kenangan terhadap sungai Ciliwung kini terputus. Pasalnya, proyek normalisasi Sungai Ciliwung  memasang turap-turap beton, juga membuat dinding parapet yang menghalangi warga untuk ke sungai.

Salah seorang warga RT 01 RW 03, Gang 4, Kampung Pulo, Heri (40) mengaku, kenangan masa kecilnya yang hidup bersama sungai telah diputuskan oleh dinding parapet.

“Ya nggak enak saja, kenangan masa kecil kita hilang,” ucapnya kepada Aktual.com, Kampung Pulo, Jakarta Timur, Minggu (31/1).

Heri menceritakan, bahwasanya di masa kecilnya ia sering bermain di tengah kali menggunakan getek atau sekedar duduk-duduk ramba bersama teman sebayanya.

“Sekarang mana bisa, udah ketutup (dinding Parapet),” imbuhnya.

Senada dengan Heri, Endang Suherman (51) RT 3 RW 3 juga mengaku bahwa memori masa kecilnya kini coba diputuskan oleh keberadaan dinding parapet.

“Kalau dulu warganya suka ngumpul di pinggir kali, kalo ini udah gak ada,” tuturnya.

Selain dinding parapet dianggap telah memutuskan memori mereka, Endang juga mengatakan, bahwa dengan keberadaan dinding tersebut menyebabkan warga yang biasanya mencari hasil sungai sudah tidak ada lagi.

“Saya dulu suka mancing lindung di pinggir kali, kadang nemu biawak. Ya udah gak ada yang bisa idup, mas. Kan lindung sama biawak hidupnya di tanah,” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh: