Jakarta, Aktual.com — Pagi ini ada yang aneh di kantor Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara (Dirjen Minerba), tidak kurang dari 10 Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR-RI) dari Komisi VII datang dan melakukan rapat bersama Dirjen Minerba, Bambang Gatot Ariyono beserta Jajarannya.

Tapi anehnya, rapat tersebut dilaksanakan secara tertutup tanpa disertai awak media. Petugas dari kantor setempat menyatakan rapat tersebut dilakukan secara tertutup namun dia tidak mengetahui agenda spesifik yang dibahas dalam rapat tersebut.

“Ini para anggota Dewan datang sudah banyak yang datang, lebih dari 10 orang,” ujar petugas yang enggan disebut namanya di kantor Ditjen Minerba jalan supomo, Jakarta. Senin (1/2).

Berdasarkan perkembangan kasus terhangat yang dihadapi Ditjen Minerba, yakni telah berakhir izin ekspor konsentrat Freeport.

Pemerintah tengah berupaya memperpanjang perizinan tersebut dengan ketentuan berdasarkan Undang-Undang No 4 tahun 2009 yakni pihak Freeport diwajibkan membangun smelter untuk memurnikan hasil barang tambang galian agar memberi nilai tambah bagi Indonesia.

Akan tetapi sejauh ini Freeport belum menunjukkan itikad baiknya, hingga masa izin ekspor konsentrat berakhir, belum ada progres yang signifikan dalam pembangunan smelter, malahan Freeport melakukan lobby kepada pemerintah untuk meminta keringanan.

Adapun nama-nama dewan yang ikut rapat secara tertutup bersama Dirjen Minerba, berdasarkan daftar hadir, diketahui sebagai berikut.

Gus Irawan Pasaribu (Gerindra)
Khaterine A. Oendoen (Gerindra)
Nazarudin Kiemas (PDIP)
Yulian Gunhar (PDIP)
Ridwan Andi Wittiri (PDIP)
Indro Hananto (Golkar)
Fadel Muhammad (Golkar)
Adji Farida Padmo Ardans (Demokrat)
Mat Nasir (Demokrat)
Jamaludin Jaffar (PAN)
Arvin Hakim Thoha (PKB)
Iskan Qolba Lubis (PKS)
Joko Purwanto (PPP)
Ari Yusnita (Nasdem)

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Eka