Bandung, Aktual.com – Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Jawa Barat, Raffani Achyar mengintruksikan semua MUI di kabupaten/kotas Se-Jawa Barat untuk melakukan jemput bola tentang pembinaan eks Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar). Hal itu dilakukan untuk menghilangkan sisa-sisa pemahaman keliru akibat doktrin pimpinan Gafatar.

Rafani mengingtkan jangan sampai MUI membiarkan pemimpin Gafatar atau orang yang tidak bertanggujawab memanfaatkan situasi saat ini. Kondisi fisik dan pisikis yang sedang labil, bukan tidak mungkin membuat eks Gafatar ini kembali ke jalan yang keliru seperti sebelumnya.

“Kita sudah Intruksikan. MUI harus aktif melakukan pembinaan, berkoordinasi dengan pemerintah setempat, jangan dibiarkan. Siapa tahu para pimpinannya membina lagi. Secara sosial mereka betul-betul dalam keadaan terjepit, aset tidak ada, sekrang tidak tahu harus tinggal dimana,” katanya di Badan Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (BP3AKB), Senin (1/2).

Selain jemput bola, MUI harus dapat merangkul masyarakat dan memberikan pemahaman untuk tidak mendiskriminasikan eks Gafatar. Raffani menegaskan, mereka adalah keluarga dan sodara, yang sempat tersesat namun sudah kembali lagi ke jalan yang benar. Justru menurutnya, eks Gafatar harus dirangkul supaya tidak kembali pada pemahaman yang salah .

“Bagi masyarakat tidak boleh ada yang melakukan penolakan apalagi tindakan anarkis. Ini sodara kita, keluarga kita, tarolah kemarin sedang tersesat sedikit dan sudah menemukan jalan lagi. Masa harus ditolak,” ungkapnya.

Artikel ini ditulis oleh: