Jakarta, Aktual.com — Politikus Partai Hanura Miryam S Haryani mengimbau Presiden Joko Widodo dan Menteri BUMN Rini Soemarno tak memaksakan kehendak melanjutkan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

“Sudah berulang kali saya mengimbau kepada presiden maupun menteri BUMN agar proyek kereta cepat jangan terlalu dipaksakan kalau izinnya tidak mampu dibenahi,” ujar Miryam di Jakarta, Senin (1/2).

Menurut Anggota Komisi V ini, meski proyek menggunakan sistem ‘business to business’ dan tidak menggunakan dana APBN, namun banyak hal yang tidak mampu dipenuhi pihak kereta cepat Indonesia-China (KCIC) sebagai pengembang.

“Jangan dipaksakan. Akan lebih baik jika sistem yang sama digunakan untuk pembangunan infrastruktur di luar jawa yang menurut saya jauh lebih dibutuhkan saat ini,” cetus Miryam.

Disamping itu, yang menjadi persoalan apabila proyek ini dilanjutkan tanpa menunggu persoalan izin yang clear. Dirinya khawatir akan muncul masalah dikemudian hari, baik itu masalah hukum atau yang lainnya.

“Jangan sampai kita menyesal pernah menyetujui proyek ini dikemudian hari, karena dampaknya akan jauh lebih komplek lagi,” ungkapnya.

Siapapun partner yang diajak untuk bekerjasama, baik Tiongkok ataupun Jepang, bukanlah persoalan. Asalkan, kata dia, semua syarat dan ketentuan dapat dipenuhi dengan baik.

“Tetapi sebaliknya, siapapun yang datang untuk mengajukan kerjasama tapi tidak mampu memenuhi aturan yang ada di Indonesia jangan sungkan juga pemerintah untuk menolaknya,” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh: