1 dari 5

Menteri Kesehatan RI Nila F. Moeloek (kiri) didampingi Chief of Corporate Communications, Social Responsibility & Security PT Astra International Tbk Pongki Pamungkas (kedua dari kiri) pada hari ini (1/2) menyaksikan dan ikut membantu proses pemeriksaan mata disaksikan oleh Head of Environtment and Social Responsibility Division PT Astra International Tbk Riza Deliansyah (ketiga dari kiri), Head of Public Relations PT Astra International Tbk Yulian Warman (kedua dari kanan) dan Bupati Plt Merauke Frederikus Gebze (kanan)

Menteri Kesehatan RI Nila F. Moeloek (kanan), Chief of Corporate Communications, Social Responsibility & Security PT Astra International Tbk Pongki Pamungkas (kedua dari kanan), Head of Environment and Social Responsibility Division PT Astra International Tbk Riza Deliansyah (ketiga dari kiri), dan Head of Public Relations PT Astra International Tbk Yulian Warman (ketiga dari kanan) berfoto bersama beberapa penerima bantuan kacamata (1/2).

Menteri Kesehatan RI Nila F. Moeloek (tengah) didampingi Chief of Corporate Communications, Social Responsibility & Security PT Astra International Tbk Pongki Pamungkas (kedua dari tengah) beserta Muspida Kabupaten Merauke, perwakilan Grup Astra Papua, perwakilan PMI Pusat dan PMI Provini Papua, berfoto bersama dengan perwakilan siswa-siswi SD di Merauke. (1/2)

Ini adalah Maya Klaritagarpenassy, salah satu siswi berprestasi yang duduk di kelas V SD YPPK Don Boscho Budhi Mulia Merauke, yang setelah diperiksa ternyata memiliki mata minus dua. Maya awalnya bercita-cita menjadi seorang Polwan, namun kondisi matanya yang sudah minus, Maya lalu ingin menjadi guru karena senang berada dekat anak-anak.

Ini adalah Maya Klaritagarpenassy, salah satu siswi berprestasi yang duduk di kelas V SD YPPK Don Boscho Budhi Mulia Merauke, yang setelah diperiksa ternyata memiliki mata minus dua. Maya awalnya bercita-cita menjadi seorang Polwan, namun kondisi matanya yang sudah minus, Maya lalu ingin menjadi guru karena senang berada dekat anak-anak.
Artikel ini ditulis oleh:
Eko S Hilman