Jakarta, Aktual.com — Presiden RI Joko Widodo tengah melakukan rapat bersama sejumlah menteri, pimpinan daerah dan investor mengenai pengelolaan ladang migas blok Masela, Provinsi Maluku dan lokasi pembangunan kilang migas.

“Kita harus bisa memanfaatkan minyak dan gas untuk menciptakan nilai tambah guna memberikan ‘multiplier effect’ seperti yang saya sampaikan pada saat yang lalu kepada perekonomian daerah, perekonomian di wilayah timur terutama,” kata Jokowi saat membuka rapat tersebut di Kantor Presiden, Jakarta pada Senin (1/2) sore.

Rapat tersebut dimulai sekitar pukul 16.45 WIB dan dihadiri oleh sejumlah menteri antara lain Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Sofyan Djalil, Menkopolhukam Luhut Binsar Pandjaitan, Menko Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli, Menko PMK Puan Maharani, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro dan Menteri BUMN Rini Soemarno.

Menurut Presiden, pemerintah perlu mempertimbangkan secara matang dalam memilih letak kilang migas untuk ladang Masela itu.

“Karena sebelum saya masuk ke off shore atau on shore, saya mau ketemu dengan investor dan kontraktor dahulu. Kalau belum itu, saya belum akan memutuskan,” kata Jokowi.

Dalam rapat tersebut Presiden juga akan mempertimbangkan masukan dari gubernur Provinsi Maluku mengenai pembangunan di kawasan.

“Sesuai amanat konstitusi yang menjelaskan secara tegas dan jelas bahwa pemanfaatan sumber daya alam itu harus benar-benar untuk rakyat, untuk semua orang dan bukan untuk segelintir orang,” kata Jokowi.

Sebelumnya, Menteri ESDM Sudirman Said mengatakan semua pertimbangan lokasi pembangunan kilang migas blok Masela memiliki sisi positif dan negatif.

Menteri menjelaskan pemerintah akan menekankan keputusan yang memberikan manfaat besar dan maksimal bagi kesejahteraan masyarakat dan pengembangan wilayah setempat.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara